Gaza, Purna Warta – Pesawat tempur Israel telah mengebom sebuah bangunan tempat tinggal yang melindungi warga Palestina yang mengungsi di Jalur Gaza utara, menewaskan puluhan orang dan menjebak banyak lainnya.
Baca juga: Naim Qassem Terpilih sebagai Sekjen Baru Hizbullah Lebanon
Kantor berita Palestina Shehab mengatakan bahwa sedikitnya 77 warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan udara Israel yang meratakan gedung berlantai lima di kota Beit Lahia pada hari Selasa.
Laporan mengatakan puluhan orang masih terjebak di bawah reruntuhan sementara petugas penyelamat melanjutkan operasi untuk menemukan korban selamat dan mengevakuasi jenazah korban.
Sementara itu, Dr. Hussam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan kepada saluran TV Al Jazeera bahwa puluhan korban luka telah tiba di fasilitas tersebut dan banyak dari mereka mungkin meninggal karena kurangnya sumber daya.
“Dunia harus mengambil tindakan dan tidak hanya menyaksikan genosida di Jalur Gaza,” tambahnya. “Kami menyerukan kepada dunia untuk mengirim delegasi medis khusus untuk merawat puluhan orang yang terluka di rumah sakit.”
Pembunuhan itu terjadi saat pengepungan Israel selama berminggu-minggu di Gaza utara telah menewaskan lebih dari 1.000 warga Palestina dan menghancurkan lingkungan sekitar.
Israel melancarkan serangan genosida di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan operasi bersejarah terhadap entitas perampas kekuasaan sebagai balasan atas kekejamannya yang meningkat terhadap rakyat Palestina.
Baca juga: Menteri Israel Smotrich Serukan Aneksasi penuh Tepi Barat dan Gaza
Sejauh ini, rezim pendudukan telah menewaskan sedikitnya 43.020 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 101.110 lainnya, di Gaza yang terkepung.
Dalam agresi brutalnya, Israel dengan sengaja menargetkan bangunan dan tenda yang melindungi warga Palestina yang mengungsi dan melakukan kejahatan perang.