Gaza, Purna Warta – Israel mengebom sebuah gedung milik badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) di Jalur Gaza yang terkepung.
Stasiun penyiaran Israel, KAN, mengatakan militer menyerang fasilitas PBB pada Minggu malam dengan alasan bahwa fasilitas tersebut digunakan sebagai “pusat komando militer” oleh gerakan perlawanan Hamas.
Baca Juga : Lebih dari Selusin Tentara Israel Tewas atau Terluka dalam Serangan Roket Al-Qassam
Banyak orang juga tewas dalam serangan udara yang dilakukan pesawat tempur Israel terhadap dua sekolah di Gaza tempat keluarga pengungsi berlindung.
Israel sebelumnya telah menargetkan pusat-pusat UNRWA dan sekolah-sekolah yang dikelola PBB di seluruh wilayah Palestina yang terkepung.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini baru-baru ini menyerukan negara-negara untuk mendukung penyelidikan independen atas pembunuhan dan penahanan stafnya serta kerusakan pada lokasinya di Gaza.
UNRWA menuduh Israel menargetkan fasilitasnya sejak awal Oktober.
Baca Juga : Larangan Perdagangan Turki Akan Segera Timbulkan Masalah bagi Konsumen Israel
Badan tersebut mengatakan 182 stafnya tewas dan lebih dari 160 tempat penampungannya hancur, yang mengakibatkan kematian ratusan orang yang melarikan diri dari pemboman Israel.
UNRWA adalah penyedia bantuan kemanusiaan terbesar di Gaza, dimana 13.000 stafnya juga mengelola sekolah dan layanan sosial bagi para pengungsi yang merupakan mayoritas warga Gaza.
Rezim tersebut secara paksa mengevakuasi warga Palestina dari bagian timur Rafah di Jalur Gaza selatan di tengah kemungkinan invasi darat yang sangat tidak dianjurkan.
Hamas telah meminta organisasi kemanusiaan, termasuk UNRWA, untuk tidak meninggalkan Rafah.
Gerakan perlawanan Palestina juga menyerukan komunitas internasional untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan rencana invasi Israel.
Baca Juga : Perlawanan Islam di Irak Serang Pangkalan Israel dengan Drone
Israel telah membunuh hampir 34.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Mahkamah Internasional mengatakan “masuk akal” bahwa Israel melakukan genosida di Gaza.