Teheran, Purna Warta – Iran dengan tegas menolak tuduhan merencanakan serangan terhadap atlet dan turis Israel selama Olimpiade Paris mendatang.
Baca juga: Presiden Terpilih Iran Kecam Parlemen AS yang Puji Netanyahu
“Tindakan teroris tidak memiliki tempat dalam prinsip-prinsip kelompok perlawanan. Kebohongan dan penipuan tidak dapat mengalihkan peran penggugat dan tertuduh,” demikian pernyataan misi tetap Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam menanggapi laporan Reuters.
Reuters melaporkan pada hari Kamis bahwa Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, telah memperingatkan mitranya dari Prancis, Stephane Sejourne, tentang potensi serangan terhadap anggota delegasi dan turis Israel selama Olimpiade Paris.
Klaim Israel tersebut muncul di tengah kampanye global untuk melarang perwakilan Israel dari Olimpiade, dengan alasan kekerasan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza yang telah mengakibatkan kematian sedikitnya 39.175 warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak.
Baca juga: Pezeshkian: Perlu Bergandengan Tangan untuk Mengatasi Masalah
Aktivis pro-Palestina telah meluncurkan tagar #BanIsraelFromParisOlympics di media sosial, mendesak penyelenggara untuk mencegah atlet Israel berpartisipasi dalam Olimpiade, yang akan dimulai pada 26 Juli. Para aktivis berpendapat bahwa “merayakan nilai-nilai kemanusiaan Olimpiade bertentangan dengan praktik-praktik Israel yang menindas dan melakukan genosida terhadap Palestina.” Mereka mempertanyakan, “Bagaimana kita merayakan nilai-nilai kemanusiaan sementara hak asasi manusia dilanggar secara brutal?” seraya menambahkan, “Olimpiade tanpa Israel adalah tuntutan setiap orang yang percaya pada keadilan dan kemanusiaan.” Selain itu, demonstrasi telah terjadi di negara-negara Eropa, termasuk Prancis dan Swiss, di depan markas besar Komite Olimpiade Internasional (IOC), menuntut dikeluarkannya tim olahraga Israel dari Olimpiade Paris.