Tel Aviv, Purna Warta – Sejarawan Israel Ilan Pappe meramalkan bahwa perang genosida Israel di Gaza menandakan awal kemunduran rezim Zionis.
Pappe, seorang profesor sejarah dan direktur Pusat Studi Palestina Eropa di Inggris, mengatakan dalam pernyataannya baru-baru ini bahwa perang yang sedang berlangsung di Gaza adalah babak paling berbahaya dalam “sejarah sebuah proyek yang memperjuangkan keberadaannya.”
Baca Juga : Hizbullah Serang Pasukan Israel dengan Rudal Burkan Kaliber Berat
“Ini bukanlah momen tergelap dalam sejarah Palestina; itu akan ditulis sebagai awal dari berakhirnya proyek Zionis,” kata Pappe.
Dia lebih lanjut mencatat bahwa ketika rezim Israel memperjuangkan keberadaannya, mereka bertindak sangat kejam, bengis dan penuh kekerasan, lebih dari yang pernah terjadi yang mengindikasikan “kegelapan sebelum fajar” dalam sejarah Palestina.
Pappe berpendapat bahwa dalam jangka panjang, infrastruktur moral, ekonomi, dan militer dasar yang menyatukan rezim Israel dan memungkinkannya menindas rakyat Palestina telah terkikis secara signifikan, sebuah tren yang menurutnya akan terus berlanjut di masa depan.
Sejarawan yang berbasis di Inggris ini mengatakan bahwa berbagai transformasi yang akan terjadi dalam opini publik global, sikap pemerintah di negara-negara Selatan, dan komunitas Yahudi menunjukkan peluang yang menjanjikan untuk membentuk aliansi yang lebih berdampak guna membantu Palestina mencapai tujuan pembebasan, dekolonisasi, dan kelangsungan hidup mereka.
Masyarakat Israel, lanjutnya, bahkan sebelum tanggal 7 Oktober, telah menjadi semakin ekstrem, rasis, dan menolak mengakui kemanusiaan orang Palestina, serta tidak menerima kritik dari luar.
Sebelumnya pada bulan November, Pappe mengatakan dehistorisisasi yang terjadi di Gaza membantu Israel dan pemerintah Barat untuk menerapkan kebijakan genosida yang mereka hindari di masa lalu karena pertimbangan etis, taktis, atau strategis.
“Serangan tanggal 7 Oktober digunakan oleh Israel sebagai dalih untuk menerapkan kebijakan genosida di Jalur Gaza. Hal ini juga menjadi alasan bagi Amerika Serikat untuk mencoba dan menegaskan kembali kehadirannya di Timur Tengah. Dan ini adalah dalih bagi beberapa negara Eropa untuk melanggar dan membatasi kebebasan demokratis atas nama ‘perang melawan teror’ yang baru,” katanya.
Baca Juga : Iran dan Irak Tekankan Peningkatan Kerjasama Medis
Pappe juga menandatangani surat bersama oleh 300 aktivis, politisi, akademisi, dan tokoh agama terkemuka dari seluruh dunia pada bulan Oktober yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, menuntut diakhirinya “pertumpahan darah” Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
Ia telah menerbitkan banyak buku terlaris tentang Palestina seperti ‘The Ethnic Cleansing of Palestine’, ‘Ten Myths about Israel’, ‘The Rise and Fall of a Palestine Dynasty’, ‘The Forgotten Palestines: A History of the Palestines in Israel’. ‘ dan seterusnya.