Tokyo, Purna Warta – Judoka Aljazair Fethi Nourine telah mengundurkan diri dari Olimpiade Musim Panas 2020 di ibu kota Jepang, Tokyo. Nourine mengundurkan diri karena mendapat undian yang memungkinkannya bertanding melawan atlet Israel.
Atlet berusia 30 tahun itu membuat keputusan untuk mundur dari ajang multi-olahraga internasional pada Kamis (22/7), sehari sebelum pertandingan dibuka secara resmi.
Nourine mengambil tindakan setelah undian membuatnya menghadapi pesaing Israel Tohar Butbul di babak kedua kompetisi judo pria di bawah 73kg, jika dia ingin maju setelah pertarungan pertamanya.
Judoka Aljazair akan menghadapi lawannya dari Sudan Mohamed Abdalrasool pada hari Senin pekan depan untuk pertarungan pertamanya.
Nourine mengatakan dukungan politiknya untuk perjuangan Palestina membuatnya tidak mungkin untuk bersaing dengan lawan Israel.
“Kami bekerja keras untuk mencapai Olimpiade namun perjuangan Palestina lebih besar dari semua ini,” katanya kepada stasiun televisi Aljazair Kamis malam.
Dia menambahkan bahwa ini adalah keputusan final.
Pelatih Nourine, Amar Ben Yaklif juga mengatakan, “Kami tidak beruntung dengan undian. Kami mendapat lawan dari Israel dan itulah mengapa kami harus mundur. Kami telah membuat keputusan yang tepat.”
Olimpiade Tokyo dijadwalkan akan diadakan dari 23 Juli hingga 8 Agustus. Beberapa acara pendahuluan telah dimulai pada 21 Juli.
Ini bukan pertama kalinya Nourine mengundurkan diri dari kompetisi untuk menghindari berhadapan dengan lawan Israel.
Pada tahun 2019, ia juga mengundurkan diri dari Kejuaraan Dunia Judo di Tokyo ketika ia diundi untuk menghadapi Butbul.
Pada Olimpiade Rio 2016, judoka Islam Mesir El Shahaby keluar dari pertandingan beberapa jam setelah menolak untuk berjabat tangan dengan saingannya dari Israel, Or Sasson. Mereka berdua bersaing di babak pertama kompetisi di atas 100kg putra.
April lalu, Federasi Judo Internasional (IJF) memberlakukan sanksi empat tahun terhadap Federasi Judo Republik Islam Iran (IRIJF). Sanksi tersebut dikeluarkan atas tuntutan Tehran yang menolak atletnya menghadapi lawan Israel. Hal tersebut dikarenakan Iran sangat mendukung perjuangan Palestina dan tidak mengakui keberadaan Israel.