Gaza, Purna Warta – Jumlah korban jurnalis Palestina di tengah serangan udara Israel yang tiada henti di Gaza telah meningkat, dengan jumlah tragis 46 jurnalis tewas sejak tanggal 7 Oktober, menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza.
Baca Juga : Turki Tarik Duta Besarnya untuk Israel
Hal ini terjadi tak lama setelah lembaga penyiaran Palestine TV mengkonfirmasi bahwa korespondennya telah dibunuh bersama anggota keluarganya dalam serangan Israel yang menargetkan rumahnya di Khan Yunis, selatan Gaza pada tanggal 3 November.
Penting untuk dicatat bahwa selain hilangnya nyawa jurnalis secara tragis di Gaza, reporter Reuters asal Lebanon, Issam Abdullah, juga terbunuh awal bulan ini dalam serangan Israel di Lebanon selatan, yang secara khusus menargetkan jurnalis dan profesional media yang meliput agresi Israel di kota-kota perbatasan Lebanon. .
Kantor Informasi Tahanan baru-baru ini melaporkan bahwa jurnalis Nidal Al-Wahidi dan Haitham Abdulwahed dari Gaza hilang pada tanggal 7 Oktober dan sejak itu, tidak ada informasi yang terungkap mengenai nasib mereka.
Baca Juga : Iran Peringatkan Israel Operasi Militer Front Perlawanan Tahap Berikutnya Jika Pemboman Berlanjut
Menurut kantor tersebut, “Mahkamah Agung Israel telah menolak permohonan banding untuk mengungkap nasib jurnalis Nidal Al-Wahidi dan Haitham Abdulwahed.”
Menanggapi perkembangan tersebut, Sindikat Jurnalis Palestina mengutuk keras kejahatan yang dilakukan pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina dan jurnalis di Gaza.
Israel memiliki sejarah panjang dalam menargetkan jurnalis. Komite Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York telah mendokumentasikan 17 kasus yang dikonfirmasi mengenai jurnalis yang terbunuh di Israel dan wilayah pendudukan Palestina sejak tahun 1992. Dari jumlah tersebut, 15 jurnalis telah terbunuh oleh tembakan Israel.
Baca Juga : AS Tolak Desakan Baru dari Negara-negara Arab untuk Gencatan Senjata di Gaza
Tahun 2014, ketika Israel melakukan serangan besar-besaran terakhirnya terhadap Gaza yang diblokade dan menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina, adalah tahun paling berdarah bagi jurnalis di Israel.