Haniyeh: Kebijakan Inggris Untuk Kriminalisasi Bangsa Palestina

hamas

Purna Warta – Priti Patel, Menteri Dalam Negeri Inggris, mengeluarkan perintah larangan segala bentuk aktifitas gerakan Hamas Palestina.

Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Muqawamah Hamas, merespon keputusan London dan mengatakan, “Keputusan Priti Patel merupakan serangan baru ke bangsa kami, hak-hak mereka, termasuk tindakan tercela dan menyedihkan yang membuktikan keberpihakan London kepada rezim Zionis.”

Baca Juga : Arab Saudi Habiskan $ 63 Miliar untuk Membeli Senjata AS dalam Perang Yaman

Surat kabar Safa mengutip pernyataan Ismail Haniyeh dan melaporkan bahwa menurut Kepala Biro Politik Hamas, keputusan ini merupakan upaya Israel untuk kriminalisasi bangsa Palestina.

Dengan tegas Ismail Haniyeh menolak alasan Mendagri Inggris dalam pengambilan keputusan yang menurutnya lebih dilandaskan pada upaya menjaga masyarakat Yahudi. Ismail Haniyeh meyakinkan bahwa kebijakan seperti itu tidak akan berpengaruh sama sekali ke bangsa al-Quds.

“Kebijakan seperti ini tidak akan mencegah kami untuk membela bangsa, hak-hak mereka dengan segala cara legal dan perlawanan di semua sisi demi kebebasan, pemulangan imigran dan kemerdekaan. Pendirian bangsa Palestina dan dukungan mereka kepada pasukan pejuang nasionalis sudahlah cukup untuk menghancurkan segala bentuk keputusan yang akan berdampak pada hak-hak legal bangsa, seperti hak melawan menghadapi pendudukan,” tegasnya.

Baca Juga : Komandan Penasihat Iran di Suriah Berubah

Ismail Haniyeh mengingatkan bahwa legalitas Hamas bersumber dari bangsa Palestina dan perjuangan nasional al-Quds serta masyarakat dunia.

“Keputusan ini memiliki warna politik, Pemilu dan keberpihakan ke Israel. Keputusan ini tidak akan pernah membuahkan hasil, tidak akan mendapatkan kedudukan di mata bangsa Palestina, kaum bebas, elit dan semua gerakan pendukung Palestina,” sindirnya.

“Ini adalah keputusan terkecam. Keputusan ini tidak akan menghapus simpati bangsa Inggris dan masyarakat Barat secara umum dengan nilai-nilai Palestina,” cetusnya.

Menurut Kepala Biro Politik Hamas, keputusan ini diambil di hari peringatan perjanjian Balfour. “Karena hal ini, Inggris harus meminta maaf kepada bangsa Palestina dan dunia. Dari pada berpihak ke Zionis, lebih baik Inggris mencabut dukungannya,” jelasnya.

Baca Juga : Serangan Baru Faksi Populer Terhadap SDF di Al-Hasakah

“Untuk menghadapi keputusan ini, kami telah memulai gerakan… Usaha terus berlanjut hingga menutup manipulasi rezim Zionis atas kebijakan tersebut,” tambahnya sambil mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dunia, kawasan dan dalam negeri terhadap Hamas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *