Gaza, Purna Warta – Gerakan Palestina Hamas mengatakan pada hari Sabtu (9/12) bahwa Israel tidak menunjukkan kepedulian terhadap kehidupan para tawanan dan tahanan di Gaza, menyusul upaya yang gagal oleh tentara untuk membebaskan seorang tentara yang ditawan, yang menyebabkan kematian.
Baca Juga : Dukung Israel; Italia, Prancis dan Jerman Serukan Sanksi UE terhadap Hamas
Hamas menyatakan di Telegram, “Bayangan pendudukan (Israel) mengenai kemungkinan membebaskan tawanannya melalui petualangan menyampaikan menegaskan sekali lagi bahwa mereka tidak peduli dengan kehidupan para tahanan Zionis di Gaza”, kantor berita Anadolu melaporkan.
Lebih lanjut pernyataan tersebut menekankan, “Penggagalan Brigade Al-Qassam terhadap upaya tentara pendudukan teroris untuk mencapai salah satu tawanan Zionis, yang mengakibatkan jatuhnya korban di antara pasukan pendudukan yang maju, menggarisbawahi keberanian dan kewaspadaan perlawanan kami yang gagah berani.”
Hamas menegaskan tekadnya untuk melanjutkan jalur “menggagalkan semua rencana tentara Israel dan tujuan di Jalur Gaza”.
Dikatakan, “Pasukan Zionis yang menyerang menggunakan ambulans milik lembaga kemanusiaan untuk menyembunyikan operasinya.”
Hamas menganggap tindakan ini sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional yang merupakan kejahatan perang, sehingga memerlukan kecaman yang jelas dari komunitas internasional dan semua organisasi internasional, dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban entitas teroris atas kejahatannya”.
Sebelumnya pada hari Sabtu, tentara Israel memberi tahu keluarga “Baruch” tentang kematian tentara tersebut, sehari setelah Brigade Al-Qassam mengumumkan pada Jumat malam bahwa dia dibunuh dalam upaya yang gagal untuk membebaskannya.
Baca Juga : Solidaritas dengan Gaza, Aksi Mogok Massal Digelar di Tepi Barat dan Negara-negara Timur Tengah
Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama dengan minggu kelompok Palestina Hamas.
Setidaknya 17.700 warga Palestina telah tewas dan 48.780 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas oleh Hamas.
Korban membunuh Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi.