Doha, Purna Warta – Menurut laporan jaringan Al Jazeera, Khaled Zaiter, pejabat politik Hamas di kamp Ain al-Hilweh, menyatakan bahwa tidak ada satu pun komandan gerakan tersebut yang gugur dalam serangan udara rezim Zionis terhadap kamp tersebut pada hari sebelumnya.
Baca juga: Iran: Pengesahan Resolusi AS Tentang Gaza Oleh PBB Melegitimasi Pendudukan
Sementara itu, Taher al-Nunu, penasihat media Ketua Biro Politik Hamas, dalam wawancara dengan Al Jazeera Mubasher menegaskan bahwa gerakan tersebut sepenuhnya berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata, dan bahwa klaim rezim Zionis untuk membenarkan serangan maupun meningkatkan ketegangan di Gaza adalah “kebohongan.”
Ia menambahkan bahwa rezim Zionis berupaya menggagalkan perjanjian gencatan senjata dan mendorong kawasan menuju eskalasi ketegangan secara penuh.
Penasihat media Ketua Biro Politik Hamas itu juga meminta pemerintah Amerika Serikat untuk memenuhi komitmennya, serta menekan rezim Zionis agar melaksanakan perjanjian gencatan senjata secara penuh.
Ia menegaskan: “Presiden Amerika harus membuktikan kepada dunia bahwa ia mampu memaksa rezim Zionis untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata.”
Menurut pejabat senior Hamas tersebut, peningkatan serangan rezim Zionis di Gaza sama sekali tidak memiliki justifikasi, dan pasukan rezim ini—bertentangan dengan klaim mereka—tidak menjadi sasaran tembakan apa pun di wilayah tersebut.


