Yerusalem, Purna Warta – Mohammed Deif, komandan militer tertinggi Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas di Palestina, menegaskan bahwa operasi anti-Zionis bernama Badai Al-Aqsa merupakan respons terhadap penodaan Masjid al-Aqsa.
Baca Juga : Netanyahu Tuding Iran Pelaku Asli Kekacauan di Tepi Barat
Deif menunjuk pada operasi pada hari Sabtu (7/10), mencatat bahwa wanita yang beribadah di Masjid Al-Aqsa diserang dan kesucian situs Islam dilanggar meskipun sebelumnya telah memperingatkan Zionis.
Pendudukan tersebut karena menghina Masjid Al-Aqsa, tempat Nabi Muhammad saw memulainya mikrajnya, katanya, seraya menambahkan bahwa ratusan warga Palestina menjadi syahid dan terluka tahun ini karena kejahatan yang dilakukan oleh rezim pendudukan Zionis.
“Musuh Israel tidak menerima saran kami untuk pertukaran tahanan karena alasan kemanusiaan, dan mereka terus melakukan kekejaman di Tepi Barat setiap hari,” kata komandan tersebut.
Baca Juga : PBB Kutuk Aksi Terorisme di Akademi Militer Suriah di Homs
Pemimpin cabang Hamas itu juga menyatakan pihaknya mengumumkan dimulainya Operasi anti-Zionis Badai Al-Aqsa. Menurut komandan Palestina, para pejuang Palestina menembakkan lebih dari 5.000 rudal dan roket ke wilayah pendudukan Palestina.
Mulai sekarang, kerja sama keamanan antara Otoritas Palestina dan musuh Zionis akan berakhir, ia memperingatkan, seraya menambahkan bahwa saat ini, bangsa Palestina menempuh jalur pemberontakan, perlawanan, dan kembali lagi.
Kami (pejuang Palestina) menyerukan kepada penduduk kota al-Quds untuk bangkit melawan musuh pendudukan, katanya, mendesak penduduk di wilayah pendudukan tahun 1948, termasuk Negev dan Galilea untuk membakar tanah di bawah kaki penjajah. penjajah Zionis.
Deif juga meminta saudara-saudaranya dalam gerakan perlawanan Islam di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman untuk berkontribusi dalam perlawanan di Palestina.
Baca Juga : Puluhan Senator AS Tuntut Israel Menghormati Rakyat Palestina
Komandan tersebut menambahkan bahwa sudah waktunya bagi perlawanan Arab yang bersatu, mengundang semua orang untuk bergerak demi perjuangan Palestina.
“Waktunya telah tiba untuk mengakhiri pendudukan, dan kami meminta negara-negara Islam dan Arab untuk bergerak menuju perbatasan Palestina,” tegasnya.