Hamas Tegaskan Komitmen terhadap Implementasi Penuh Tahap Pertama Gencatan Senjata di Gaza

hamas

Gaza, Purna Warta Gerakan perlawanan Palestina Hamas menegaskan kembali komitmennya untuk menyelesaikan tahap pertama dari perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, Hamas menyatakan bahwa gencatan senjata “masih berlangsung, dan penarikan pasukan pendudukan terus dilakukan sesuai kesepakatan.”

“Kami menegaskan pentingnya menyelesaikan implementasi tahap pertama dari perjanjian gencatan senjata,” demikian bunyi pernyataan tersebut.

Hamas mengatakan pihaknya berupaya menghilangkan setiap alasan atau dalih yang dapat digunakan oleh rezim Israel untuk melanggar ketentuan gencatan senjata. Kelompok itu juga menyampaikan bahwa upaya tengah dilakukan bersama para mediator untuk menemukan jenazah para tawanan Israel yang ditahan di Gaza serta memajukan proses pertukaran tahanan.

“Kami terus melakukan kontak dengan para mediator mengenai berkas pertukaran tahanan dalam upaya mencapai terobosan,” tambah Hamas.

Dalam pernyataan terpisah, anggota Biro Politik Hamas, Izzat al-Rishq, menegaskan komitmen kuat perlawanan untuk mengerahkan seluruh kemampuan dan upaya dalam melayani rakyat Palestina serta memberikan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Hal itu, katanya, akan dilakukan “meskipun terjadi kehancuran besar akibat perang dan ketiadaan semua kebutuhan dasar untuk kehidupan normal di Jalur Gaza.”

Peta jalan multi-tahap untuk pelaksanaan tahap pertama kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel telah disepakati pada Kamis. Kedua pihak mengonfirmasi bahwa gencatan senjata mulai berlaku pada Jumat.

Tahap pertama kesepakatan yang diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump tersebut mencakup pembebasan seluruh 20 tawanan Israel yang masih hidup serta penyerahan jenazah tawanan yang telah meninggal, dengan imbalan pembebasan sekitar 250 tahanan Palestina dan 1.700 warga Gaza yang ditahan.

Selain itu, jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza akan meningkat secara signifikan. Per Jumat, sekitar 600 truk bantuan dijadwalkan melintasi perbatasan menuju Gaza setiap hari.

Apabila tahap pertama dari rencana 20 poin Trump berhasil diselesaikan, maka pembahasan tahap-tahap selanjutnya akan dimulai.

Menurut al-Rishq, pimpinan Hamas terus menjalin komunikasi dengan berbagai “negara dan pihak sahabat” untuk memastikan masuknya bantuan dan upaya kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Ia juga menegaskan bahwa Hamas akan “terus memantau pelaksanaan seluruh ketentuan perjanjian agar pendudukan diwajibkan melaksanakannya, demi pemulihan, rekonstruksi, dan pengembalian kehidupan yang bermartabat bagi seluruh rakyat Palestina.”

Hamas juga menyampaikan harapan agar konferensi yang akan datang di Sharm el-Sheikh dapat “menegaskan berakhirnya perang dan memberikan jaminan terhadap dimulainya kembali agresi.”

KTT tersebut, yang diselenggarakan oleh Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, dijadwalkan berlangsung minggu depan di kota resor Mesir itu.

Konferensi tersebut diperkirakan akan dihadiri oleh Presiden Trump, serta para pemimpin dan menteri luar negeri dari Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Qatar, Uni Emirat Arab, Yordania, Turki, Arab Saudi, Pakistan, dan Indonesia. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan tidak akan hadir.

Para pemimpin dunia yang menghadiri konferensi itu diharapkan memastikan bahwa Israel sepenuhnya mematuhi perjanjian gencatan senjata, mengingat rezim Netanyahu telah berulang kali melanggar gencatan sebelumnya — termasuk gencatan yang ditengahi oleh Mesir dan Qatar awal tahun ini, yang gagal ketika pasukan Israel kembali melancarkan serangan ke Gaza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *