Hamas Serukan PBB dan Internasional untuk Bantu Warga Gaza yang Diserang Hiportemia

Gaza, Purna Warta – Kelompok perlawanan Hamas Palestina telah meminta masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk campur tangan saat warga Palestina menderita cuaca musim dingin di Jalur Gaza di tengah perang genosida Israel di wilayah yang terkepung tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa, Hamas mengatakan bahwa “pasokan bantuan dan tenda” dibutuhkan untuk melindungi ratusan ribu warga sipil yang mengungsi dari udara dingin dan “dampak bencana” dari agresi Israel yang berlangsung hampir 15 bulan.

“Tugas kemanusiaan dan hukum masyarakat internasional dan PBB mengharuskan tindakan segera untuk memberikan bantuan kepada rakyat kami di Jalur Gaza, yang telah menjadi sasaran kejahatan Zionis berupa genosida dan pembersihan etnis,” tambahnya.

Pernyataan itu muncul pada saat musim dingin memperburuk jumlah korban pada populasi yang trauma oleh serangan berdarah Israel Setidaknya tujuh warga Palestina telah meninggal karena hipotermia, termasuk enam bayi, dalam kurun waktu dua minggu di Gaza.

Israel melancarkan serangan brutalnya ke Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah Hamas melancarkan operasi bersejarah terhadap entitas perampas kekuasaan sebagai balasan atas kekejamannya yang meningkat terhadap rakyat Palestina.

Sejauh ini, rezim pendudukan telah menewaskan sedikitnya 45.541 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 108.338 lainnya, di Gaza. Perang Israel telah memaksa warga Palestina yang sudah mengungsi, seringkali berkali-kali, untuk tinggal di tenda-tenda, yang sebagian besar terbuat dari kain. Video terbaru dari Gaza menunjukkan tenda-tenda itu benar-benar basah kuyup oleh air hujan atau terendam di daerah yang dilanda banjir.

Pada hari Senin, Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan 81 persen tenda yang menampung warga Palestina yang mengungsi—110.000 dari 135.000—tidak lagi berfungsi dan sangat perlu diganti.

“Kami telah memperingatkan lebih dari satu kali tentang bahaya datangnya depresi, musim dingin, dan gelombang es, bertepatan dengan kenyataan tragis yang dialami oleh rakyat kami, yang tengah menjadi sasaran pembunuhan, genosida, dan penghancuran rumah serta sektor-sektor vital,” kata kantor media tersebut dalam sebuah pernyataan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *