Al-Quds, Purna Warta – Salah satu komandan gerakan Palestina Hamas menekankan: Republik Islam Iran pada peringatan empat puluh dua tahun kemenangan revolusi Islam masih menjadi pendukung Palestina dan poros perlawanan, dan Iran terus berdiri di jalan Revolusi Islam meskipun sanksi dan embargo terus meyelimutinya.
Ismail Ridhwan, dalam sebuah wawancara dengan program Dheif dan Hiwar di salah satu saluran pemberitaan, mengatakan: “Rakyat Iran telah menang atas hegemoni Barat dan Pahlawi, dan berhasil menghancurkan perbudakan, ketergantungan pada Barat, serta menguatkan dukungan terhadap Palestina dan poros perlawanan. Niscaya kemenangan akan dicapai Palestina, poros perlawanan dan Iran dan semua pencari kemerdekaan dan pencari keadilan.
Dia menambahkan: “Ketika saya berusia 23 tahun dan Revolusi Islam menang di Iran, saya adalah anggota gerakan Islam. Saya telah banyak menderita dari keputusasaan, kegagalan dan keterbelakangan negara-negara Arab, saya dengan teman seperjuangan adalah pemuda aktif membela Islam dan gerakan Islam. Sejak kemenangan Revolusi Islam terjadi di Iran, muncullah kekuatan pada hati kami; Kami merasakan kegembiraan yang sangat dalam dan kami melihat keseimbangan dan kekuatan dalam Revolusi Islam ini dan kami menyadari serta optimis bahwa Islam akan berkuasa lagi dan orang-orang yang mencari keadilan akan menemukan kebahagiaan di dunia ini begitu juga di akhirat kelak.”
Komandan Hamas berkata: “Revolusi Islam telah memberi kami harapan dan optimisme untuk kemenangan melawan penindasan dan Israel Zionis, begitu juga harapan kepada kami untuk dapat mengalahkan musuh Zionis dan menghancurkan tumor kanker, yang mana pernyataan itu pun berasal dari Imam Khumeini itu sendiri.”
Ridhwan menegaskan: “Kemenangan Revolusi Islam berdampak positif pada kelangsungan poros perlawanan. Revolusi Islam adalah revolusi kaum tertindas, dan revolusi para pencari kebenaran dan keadilan yang mempertahankan kebebasan dan kemerdekaan rakyat dan negara mereka. Revolusi Islam Iran adalah badai yang mengubah wilayah itu dan menghidupkan perlawanan melawan kezaliman.”
Ridhwan berkata: “Revolusi Islam Iran memberi gerakan Islam dorongan untuk bergerak maju, bahkan di negara-negara Arab dan Palestina sekalipun. Setelah kemenangan Revolusi Islam, Iran menjadi kiblat gerakan pembebasan dan poros perlawanan. Arafat menganggap Iran sebagai pendukung utama perlawanan dan revolusi Palestina, dan dipengaruhi olehnya di semua tingkatan pemikiran, prinsip dan ideologi, dan dia sangat percaya bahwa hal itu adalah faktor utama dalam kemenangan bangsa Palestina.
Dia menambahkan: “Bangsa-bangsa tertindas telah menemukan Revolusi Islam sebagai penyebab kemakmuran dan kemerdekaan mereka, terutama ketika mereka melihat bahwa rakyat Iran berhasil melepaskan diri mereka dari cengkeraman Syah Pahlewi yang zalim yang terus menerus menekan gerakan revolusi Islam.”
Komandan gerakan Hamas berkata: “Revolusi Islam mampu melanjutkan jalan, kelangsungan hidup, keseimbangan serta mampu membentuk pemerintahan yang kuat pada tingkat intelektual, ekonomi, sosial, politik, militer dan keamanan, sehingga Iran saat ini adalah salah satu negara paling kuat di kawasan.”
Dia menambahkan, “meskipun sanksi, embargo dan konspirasi meningkat, Iran mampu memperjuangkan persyaratannya dalam perjanjian di dunia internasional. Hal ini menunjukkan bahwa Iran yang mengikuti jejak Imam Khomeini, telah mampu memperjuangkan kehendak rakyatnya kepada masyarakat internasional, Amerika Serikat dan Barat, untuk menjadi negara produsen nuklir, terlepas dari tantangan yang dihadapinya. Iran tidak mundur, akan tetapi berdiri melawan gurita Amerika dan dengan berani menahan segala konspirasi agresi AS-Israel.
Baca juga: Pakar Yaman: Perang Akan Berhenti, Tapi Tidak Akan Ada Perdamaian