Al-Quds, Purna Warta – Seorang pejabat senior gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan Amerika Serikat melakukan misi pengintaian di Jalur Gaza untuk membantu perang genosida rezim Israel yang sedang berlangsung terhadap wilayah tersebut.
Pesawat Amerika melakukan operasi terbang di atas wilayah pantai untuk memberikan intelijen kepada rezim yang akan membantunya dalam terus melancarkan serangan militer, kata Osama Hamdan, perwakilan senior Hamas di Lebanon, dalam konferensi pers di Beirut pada hari Jumat (23/2).
Baca Juga : Lula Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Pejabat tersebut tidak merinci jenis pesawat tersebut, namun AS dikenal karena menerbangkan kendaraan udara tak berawak, yang umumnya dikenal sebagai drone, di seluruh dunia untuk keperluan operasi pengumpulan intelijennya.
AS telah memberikan banyak dukungan politik dan militer terhadap serangan militer Israel yang dimulai rezim tersebut terhadap Gaza pada tanggal 7 Oktober 2023 setelah Badai al-Aqsa, sebuah operasi mendadak yang dilakukan oleh gerakan perlawanan di wilayah pesisir.
Pemerintah Amerika sejauh ini telah memveto tiga resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan penghentian segera agresi Israel.
Washington juga telah mempersenjatai Tel Aviv dengan lebih dari 10.000 ton perangkat keras militer sejak awal peperangan.
Hamdan mengatakan rezim Israel tidak akan mampu melanjutkan perang – yang sejauh ini telah menewaskan 29.514 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak – tanpa dukungan dari Washington, sekutu utama Tel Aviv.
Di bagian lain dalam sambutannya, Hamdan mendesak dilakukannya penyelidikan independen terhadap laporan PBB baru-baru ini yang mengungkap berbagai bentuk pelecehan yang dilakukan pasukan Israel terhadap perempuan dan anak-anak Palestina di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Dia mengecam sikap diam Barat mengenai laporan pelanggaran hak-hak perempuan Palestina yang diculik oleh rezim tersebut.
Sementara itu, utusan Hamas mengatakan “pemerintahan teroris” yang dipimpin oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha memperpanjang perang untuk membantu perdana menteri tersebut keluar dari permasalahan hukumnya.
Baca Juga : Ayatullah Khamenei Kecam AS Karena Memveto Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Netanyahu diadili atas tuduhan suap, penipuan dan pelanggaran kepercayaan.
Namun Hamdan menegaskan bahwa rezim tidak akan mampu menjamin pembebasan para tawanan, yang ditahan oleh Hamas sejak Operasi Badai al-Aqsa, melalui penggunaan kekerasan.
Hamas telah berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan melepaskan tawanan tersebut kecuali jika agresi rezim Israel benar-benar dihentikan.