Hamas Mengajukan Proposal Gencatan Senjata Gaza yang Komprehensif

Gaza, Purna Warta Gerakan perlawanan Palestina Hamas telah mengajukan proposal gencatan senjata yang mencakup pertukaran tahanan dan pengiriman bantuan kepada orang-orang di Jalur Gaza yang terkepung.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam, (14/3)  Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menyerahkan proposal baru tersebut kepada mediator, Mesir dan Qatar.

Baca Juga : Demonstran Pro-Palestina Serukan Penutupan Pabrik Senjata Israel di Inggris

Dikatakan bahwa rencana “komprehensif” tersebut mencakup gencatan senjata di Gaza, pengiriman bantuan, pemulangan warga Palestina yang terlantar ke rumah mereka, dan penarikan militer Israel dari Jalur Gaza.

“Hak dan kekhawatiran rakyat kami akan tetap menjadi prioritas utama kami,” tambahnya.

Gerakan ini tidak mengumumkan rincian rencana tersebut, namun Kantor Berita Reuters melaporkan pada hari Jumat bahwa proposal tersebut memerlukan pembebasan perempuan, termasuk “perekrutan perempuan”, anak-anak, orang tua, dan tawanan sakit dengan imbalan pembebasan 700-1.000 warga Palestina. tahanan sebagai bagian dari pertukaran awal.

Hamas mengatakan pihaknya akan menyepakati tanggal gencatan senjata permanen setelah pertukaran awal tawanan dan tahanan, dan batas waktu penarikan Israel dari Gaza akan disepakati setelah tahap pertama, menurut laporan tersebut.

Semua tawanan dan tahanan dari kedua belah pihak akan dibebaskan pada tahap kedua dari rencana tersebut, menurut laporan tersebut.

Baca Juga : Tim Medis Berjuang Berikan Pelayanan Kesehatan di Tengah Krisis Kemanusiaan di Rafah

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meremehkan harapan untuk menghentikan perang di Gaza setelah mengatakan bahwa posisi baru Hamas didasarkan pada “tuntutan yang tidak realistis.”

Sekitar 2,3 juta orang di Gaza memulai Ramadhan pada hari Senin ketika rezim Israel melanjutkan serangan tanpa ampun yang telah menewaskan lebih dari 31.300 orang sejak dimulai pada awal Oktober setelah Hamas memimpin operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap pemukim Israel dan pasukan militer.

Organisasi-organisasi internasional bertujuan untuk melakukan gencatan senjata yang memungkinkan pengiriman bantuan ke Gaza dan kebebasan tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan tawanan yang diambil oleh Hamas selama serangan tanggal 7 Oktober.

Hal ini terjadi ketika sumber-sumber yang dekat dengan perundingan tidak langsung yang melibatkan mediator Qatar, Mesir, dan AS mengatakan bahwa penolakan Israel untuk menerima persyaratan utama yang ditetapkan oleh Hamas adalah hambatan utama dalam mencapai perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Baca Juga : Jumlah Syuhada di Gaza Melebihi 31.000 Orang

Pihak berwenang Hamas mengatakan mereka tidak akan menyetujui gencatan senjata permanen, sambil menyerukan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan pemulangan pengungsi ke rumah mereka tanpa syarat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *