Al-Quds, Purna Warta – Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) menilai langkah pemerintah AS untuk menempatkan rezim Zionis di bawah komando AS di Timur Tengah (Centcom) sebagai konsekuensi dari kompromi penguasa Arab dengan rezim Zionis.
“Departemen Pertahanan AS berusaha untuk memperkuat kerja sama militer dan keamanan antara semua pihak dengan memasukkan rezim Zionis dalam komando militer AS di Timur Tengah, yang termasuk di dalamnya negara-negara Arab juga,” kata juru bicara Hamas Hazem Qasim dalam sebuah pernyataan.
“Amerika Serikat sekali lagi membuktikan bahwa mereka telah menyelesaikan perjanjian kompromi dengan rezim Arab untuk memajukan proyek Zionis di wilayah tersebut,” katanya.
Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengkonfirmasi pada Jumat malam bahwa, di bawah perintah Presiden Donald Trump, rezim Zionis tidak akan lagi berada di bawah komando Eropa Angkatan Darat AS dan akan berada di bawah komando AS di Timur Tengah.
Pentagon mengatakan untuk meredakan ketegangan antara Israel dan tetangga Arabnya melalui apa yang disebut perjanjian “Abraham” memberikan kesempatan strategis untuk menyelaraskan dengan mitra utama AS dalam menghadapi ancaman bersama di Timur Tengah.
Baca juga: 25 Anggota Parlemen AS Kutuk Keputusan Trump Boikot Ansarullah Yaman