Gaza, Purna Warta – Hamas mengutuk pembongkaran bangunan Palestina oleh rezim Israel di al-Quds yang diduduki. Gerakan perlawanan Palestina tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rezim Israel mengikuti “rencana penggusuran” dalam proyek pembongkaran tersebut.
Baca juga: Hizbullah Bersumpah Melakukan Pembalasan Besar-besaran atas Pelanggaran Israel
Proyek tersebut mencakup pembongkaran 13 rumah di kota Anata, sebelah timur al-Quds. Rencana tersebut kemungkinan besar akan menyebabkan pemindahan paksa dan penyiksaan terhadap penduduk setempat. Hamas menyerukan kepada warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki untuk melawan rencana agresif rezim tersebut untuk melakukan Yahudisasi di al-Quds.
Gerakan perlawanan tersebut juga menuntut tindakan yang berarti dari Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam hal tersebut. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan rezim Israel telah menghancurkan “1.787 fasilitas Palestina” di Tepi Barat yang diduduki antara 7 Oktober 2023 dan 15 Oktober 2024, “termasuk 800 rumah berpenghuni.”
Pembongkaran tersebut mengakibatkan pengungsian “4.498 warga Palestina.” Sekitar 532.000 warga Palestina juga terkena dampak pembongkaran rumah mereka atau fasilitas komersial, industri, dan pertanian mereka.
Di luar Tepi Barat dan di Jalur Gaza yang terkepung, rezim tersebut terus menembaki rumah-rumah Palestina. Di kota utara Beit Hanoon, pasukan Israel meledakkan beberapa rumah dan bangunan tempat tinggal, menurut keterangan saksi mata. Rumah-rumah di lingkungan Tel al-Hawa di Kota Gaza juga dibom.
Baca juga: PBB Kutuk Serangan Israel yang Membabi Buta terhadap RS di Gaza
Saksi mata mengatakan pasukan Israel melepaskan tembakan ke lingkungan Sabra dan Zeitoun di wilayah selatan dan tenggara Kota Gaza. Di kota selatan Rafah, ledakan keras terdengar di tengah operasi peledakan rumah dan bangunan.