Gaza, Purna Warta – Seorang pejabat keamanan kelompok perlawanan Hamas menolak klaim terbaru Israel yang menangkap komandan perlawanan Palestina dalam serangan mematikan di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza.
Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, membuat pernyataan tersebut pada hari Jumat, setelah militer Israel merilis sebuah kolase foto yang menunjukkan foto-foto tersangka 358 pejuang perlawanan yang ditahan di kompleks medis.
Baca Juga : Amerika Berencana Menguasai Afrika Melalui Kroninya
Pejabat tersebut mengatakan kepada jaringan TV Al Jazeera yang berbasis di Qatar bahwa foto-foto para tahanan tidak akurat dan diterbitkan sejalan dengan “perang psikologis” Israel melawan perlawanan di Jalur Gaza.
“Beberapa foto menunjukkan mereka yang tidak berada di Gaza saat ini, serta para martir dan dokter Palestina yang telah dibebaskan oleh tentara pendudukan,” tambahnya.
Pada Senin pagi, pasukan Israel yang bersenjata lengkap menyerbu rumah sakit al-Shifa dan menembaki ribuan pasien, staf medis, dan warga sipil yang mengungsi di dalam kompleks medis.
Mereka membunuh lebih dari 140 warga Palestina di dalam dan sekitar rumah sakit dan menangkap 650 lainnya, termasuk jurnalis dan petugas kesehatan.
Selama beberapa hari terakhir, militer Israel mengepung rumah sakit al-Shifa, dengan penembak jitu dan helikopter menargetkan mereka yang mencoba melarikan diri.
Pada November 2023, Israel melakukan serangan serupa terhadap fasilitas medis tersebut, yang memicu kecaman internasional yang luas.
Baca Juga : Tujuh Tentara Zionis Terluka dalam Bentrokan dengan Kelompok Perlawanan
Israel mengobarkan perang genosida yang didukung AS di Gaza pada Oktober lalu setelah Hamas melakukan operasi bersejarahnya melawan entitas perampas kekuasaan sebagai pembalasan atas kekejaman rezim yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Sejauh ini, rezim Tel Aviv telah membunuh sedikitnya 31.988 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 74.188 lainnya.