Gaza, Purna Warta – Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Palestina Hamas, mengatakan mereka menghancurkan dua lusin tank tempur Israel dalam dua hari terakhir ketika entitas apartheid Israel melanjutkan serangan genosida di Jalur Gaza.
Baca Juga : Serangan Boko Haram Tewaskan 37 Orang di Timur Laut Nigeria
Juru bicara militer Brigade Al-Qassam Abu Obaida menyatakan dalam pesan audio pada hari Sabtu (4/11) bahwa 24 kendaraan dan tank musuh dihancurkan dalam 48 jam terakhir.
“Kami telah berhasil menghancurkan 24 kendaraan musuh, termasuk tank dan peralatan militer lainnya selama 48 jam terakhir,” kata Abu Obaida.
“[Pejuang] mujahidin kami terlibat dalam pertempuran garis depan melawan musuh di barat laut dan selatan Gaza,” tambahnya.
Abu Ubaida juga menyatakan bahwa “penembak jitu Brigade Al-Qassam secara efektif menyerang tentara yang berlindung di bangunan tempat tinggal atau mereka yang berusaha mengekspos diri mereka dari posisi benteng mereka.”
Dia juga mengatakan rakyat Gaza sedang menghadapi kampanye pemusnahan yang disengaja oleh musuh yang kebal terhadap konsekuensi di dunia yang ditandai dengan pelanggaran hukum.
Israel telah membom Gaza sejak 7 Oktober, ketika gerakan perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza melancarkan Operasi Badai al-Aqsa; operasi terbesar mereka melawan kelompok penjajah Zionis selama bertahun-tahun sebagai tanggapan atas kejahatan rezim Israel yang semakin intensif dan kekejaman selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.
Dalam operasi tersebut, kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza menangkap sekitar 250 tentara dan pemukim Israel.
Baca Juga : Menhan Iran Katakan AS akan Terpukul Keras jika Perang di Gaza Tidak Diakhiri
Abu Ubaida mengatakan lebih dari 60 tawanan Israel yang ditahan oleh para pejuang di Jalur Gaza telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan udara rezim Israel yang tak henti-hentinya terhadap wilayah yang diblokade tersebut.
“Sejak 7 Oktober hingga sekarang, pemboman barbar Zionis di Gaza telah menyebabkan hilangnya lebih dari 60 tawanan musuh di Gaza,” katanya.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa 23 jenazah tawanan terjebak di bawah reruntuhan bangunan dan bangunan yang hancur akibat serangan Israel.
“Sepertinya kami tidak akan pernah bisa menjangkau mereka karena agresi brutal pendudukan yang terus berlanjut terhadap Gaza,” tambahnya.
Abu Ubaida mengatakan sebelum 60 orang di antara mereka tewas dalam serangan Israel, 200 orang di antara mereka ditahan oleh pejuang Brigade al-Qassam sementara sisanya ditahan oleh faksi perlawanan Palestina lainnya.
Korban tewas akibat serangan Israel selama sebulan di Gaza pada hari Sabtu mencapai 9.488 warga Palestina, termasuk hampir 3.900 anak-anak dan 2.509 wanita. Lebih dari 24.160 warga Palestina juga terluka.
Besarnya skala kekejaman Israel telah mendorong para analis untuk membandingkan genosida di Gaza dengan bom atom Hiroshima pada tahun 1945 dan pembantaian Bosnia pada awal tahun 1990an.
Genosida yang dilakukan rezim apartheid terhadap warga Palestina yang terjebak di Gaza yang diblokade terus terjadi meskipun ada kemarahan yang meluas dan banyak seruan untuk gencatan senjata kemanusiaan di wilayah pendudukan oleh komunitas internasional yang dipimpin oleh PBB.
Baca Juga : Sekjen PBB Ngeri dengan Serangan terhadap Ambulans di Gaza
Sabtu lalu, Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan” dalam perang Israel di Gaza yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut, dan menuntut “tindakan untuk mengakhiri mimpi buruk yang mengerikan ini.”
Entitas Israel juga telah memutus pasokan air, makanan, obat-obatan, dan listrik ke wilayah Palestina yang terkepung.