Hamas Kecam Kekeraskepalaan Israel terhadap Gencatan Senjata dan Penolakan Memenuhi Tuntutan

Gaza, Purna Warta Kelompok perlawanan Hamas Palestina mengkritik sikap Israel yang “keras kepala” terkait dengan perundingan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa proposal terbaru rezim tersebut untuk mencapai kesepakatan di Jalur Gaza guna mengakhiri agresi gagal memenuhi tuntutan Palestina.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Selasa, Hamas menghargai upaya signifikan yang dilakukan oleh mediator Qatar, Mesir dan Amerika selama putaran terakhir perundingan di Kairo.

Baca Juga : Di Tengah Ancaman Pembalasan Iran, Israel Diduga akan Serang Fasilitas Publik Sendiri

Hamas “ingin mencapai kesepakatan yang mengakhiri agresi,” katanya, dan menambahkan, namun, Israel “tetap keras kepala dan tidak menanggapi tuntutan rakyat dan perlawanan kami.”

Gerakan perlawanan, katanya, secara bertanggung jawab mempelajari proposal Israel dan akan menyampaikan tanggapannya kepada para mediator setelah peninjauannya selesai.

Sementara itu, seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa perundingan di Kairo menemui jalan buntu karena penolakan Israel untuk menyetujui gencatan senjata permanen, penarikan pasukannya dari Gaza, kembalinya seluruh warga Palestina tanpa batasan ke wilayah utara wilayah tersebut dan pencabutan izin. blokade selama 17 tahun di wilayah pesisir.

Langkah-langkah ini lebih diutamakan daripada permintaan Israel untuk membebaskan para tawanan di Gaza dengan imbalan para korban penculikan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara rezim, kata pejabat yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya.

Pada hari Senin, sumber Hamas mengatakan proposal terbaru yang ditengahi di Kairo akan mencakup gencatan senjata di Gaza selama enam minggu dan membebaskan 40 tawanan Israel dalam pertukaran dengan 900 warga Palestina yang diculik.

Sumber tersebut menambahkan bahwa proposal tersebut juga akan memungkinkan kembalinya warga Palestina yang terlantar ke Gaza utara dan pengiriman 400 hingga 500 truk bantuan makanan setiap hari kepada rakyatnya.

Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kelompok perlawanan tersebut menunjukkan “fleksibilitas” dalam merumuskan proposal terbarunya untuk gencatan senjata di Gaza, namun Israel memberikan tanggapan “negatif” terhadap tawaran tersebut.

Baca Juga : Ratusan Warga Berunjukrasa Protes Iklim Belanda; Polisi Blokir Thunberg

Israel melancarkan perang genosida yang didukung AS di Jalur Gaza yang terkepung pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas melakukan operasi bersejarahnya terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman rezim yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Sejauh ini, rezim pendudukan telah membunuh sedikitnya 33.207 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 75.933 lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *