Gaza, Purn Warta – Pada hari Kamis (12/8) gerakan Hamas mengkonfirmasi bahwa selama agresi Israel terakhir di Jalur Gaza pada Mei 2021 perlawanan Palestina hanya menargetkan militer Israel.
Dalam sebuah pernyataan gerakan tersebut mengklarifikasi bahwa mereka menindaklanjuti laporan Human Rights Watch mengenai serangan Israel terbaru yang berlangsung 11 hari. Serangan tersebut menewaskan 255 warga Palestina termasuk 39 wanita dan 67 anak-anak, melukai 1.948 orang dan menghancurkan 41.648 unit perumahan.
Hamas menekankan pentingnya sebuah laporan bahwa Israel melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Jalur Gaza. Ia juga memuji laporan yang menyerukan masyarakat internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel agar segera mengambil semua tindakan untuk menghentikan agresi dan mengakhiri pendudukan. Namun Hamas mengkritik tuduhan laporan bahwa mereka telah membom warga sipil Israel.
Hamas menegaskan bahwa mereka telah mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk menghindari penargetan warga sipil di mana pun mereka berada. Mereka mengklaim bahwa senjata mereka memiliki ketajaman konstan dan terus mengembangkan kemampuannya sehingga hanya dapat menargetkan markas dan kegiatan militer Israel secara akurat.
Hamas menegaskan bahwa Palestina memiliki hak untuk mempertahankan diri dan tempat-tempat suci mereka. Mereka juga berhak untuk melawan pendudukan dengan segala cara yang tersedia, termasuk perlawanan bersenjata, sebagaimana yang dijamin oleh hukum internasional.
Terakhir, Hamas menyambut pembentukan komite internasional untuk menyelidiki agresi Israel yang berulang di Jalur Gaza. Mereka menyatakan kesiapan untuk bekerja sama dengan komite ini untuk mengungkapkan kebenaran dan membawa keadilan bagi para korban Palestina.