Gaza, Purna Warta – Gerakan perlawanan Hamas Palestina mengatakan Israel menolak menerima dua tawanan lagi yang diputuskan untuk dibebaskan oleh gerakan tersebut semata-mata atas dasar kemanusiaan.
Baca Juga : Ribuan Orang Gelar Aksi Pro-Palestina di Ibukota Inggris
Berbicara pada hari Sabtu (21/10), Abu Ubaida, juru bicara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa gerakan tersebut telah memberi tahu Doha bahwa mereka bermaksud untuk melepaskan dua tawanan perempuan lagi “untuk alasan kemanusiaan dan tanpa kompensasi.” Pusat Informasi Palestina melaporkan.
“Namun, rezim pendudukan menolak menerima mereka,” tambah juru bicara tersebut, mengidentifikasi para tawanan tersebut sebagai Nurit Yitzhak dan Yochved Lifshitz.
Abu Ubaida sebelumnya mengatakan bahwa jumlah warga Israel yang ditangkap selama Operasi Badai al-Aqsa, yang dimulai pada 7 Oktober, berjumlah sekitar 250 orang. Ia mencatat bahwa 200 dari tawanan tersebut ditahan oleh Brigade al-Qassam, sedangkan sisanya ditahan oleh Brigade al-Qassam. dipertahankan oleh faksi perlawanan Palestina lainnya.
Pada hari Jumat, Brigade al-Qassam mengumumkan pembebasan dua tawanan perempuan Amerika karena “alasan kemanusiaan” sebagai tanggapan terhadap upaya mediasi Qatar.
Baca Juga : Krisis Gaza Kontra dengan Narasi barat, UE Pinta Musk Sensor Informasi terkait
Ghazi Hamad, anggota biro politik Hamas, mengatakan pada saat itu bahwa pembebasan dua tawanan Amerika adalah isyarat “niat baik” dari kelompok tersebut.
Pejabat Hamas lainnya, yang bertanggung jawab atas urusan tahanan, juga dikutip mengatakan bahwa gerakan tersebut telah menawarkan untuk membebaskan dua tawanan perempuan tersebut “sesuai dengan prinsip moral perlawanan.”
Pejabat yang tidak disebutkan namanya itu menambahkan, “Warga sipil bukanlah alat tawar-menawar” bagi gerakan Hamas, dan menekankan bahwa mereka akan dibebaskan pada waktunya ketika “kondisi lapangan memungkinkan.”
Sebelumnya pada hari Sabtu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan kepada surat kabar Jerman Welt am Sonntag bahwa Doha yakin para tawanan yang ditahan oleh Hamas dapat dibebaskan “segera” berkat diskusi yang sedang berlangsung.
“Saya tidak bisa berjanji kepada Anda bahwa hal ini akan terjadi hari ini, besok, atau lusa. Namun kami mengambil jalan yang akan segera mengarah pada pembebasan para sandera, terutama warga sipil,” kata Majed al-Ansari.
“Kami saat ini sedang mengerjakan perjanjian yang menyatakan bahwa semua sandera sipil akan dibebaskan pada tahap awal,” tambah juru bicara Qatar.
Al-Ansari mengatakan pembebasan dua warga negara Amerika tersebut “membuktikan kepada kami dan mitra kami bahwa upaya yang dilakukan dalam beberapa hari terakhir dapat dilakukan dan harus dilanjutkan.”
Baca Juga : Standar Ganda Negara-Negara Barat dalam Perang Gaza dan Israel
Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina juga mengakibatkan kematian sedikitnya 1.500 tentara Israel dan pemukim ilegal serta melukai lebih dari 4.800 lainnya.
Rezim Israel meresponsnya dengan menjadikan Gaza di bawah aksi pertumpahan darah dan penghancuran tanpa henti yang sejauh ini telah merenggut nyawa sedikitnya 4.385 orang, sebagian besar warga sipil.