Gaza, Purna Warta – Hamas mengutuk agresi Israel yang terus berlanjut terhadap jurnalis, menyebutnya sebagai kampanye sistematis untuk membungkam suara-suara yang mengungkap kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Gaza.
Saat dunia memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia pada 3 Mei, pekerja media Palestina masih menjadi sasaran serangan mematikan Israel.
Baca juga: Hamas Rilis Video Tawanan yang Mengaku “Selamat dari Maut” Setelah Serangan Israel
Dalam pernyataan pada Sabtu (4/5), Hamas menyatakan bahwa pasukan Israel sengaja menargetkan jurnalis untuk menyembunyikan realitas kejahatan mereka di Gaza.
“Kejahatan terus-menerus Israel terhadap media Palestina menunjukkan betapa rezim ini takut pada dampak media dan perannya dalam mengungkap kekejaman terhadap rakyat kami,” tegas Hamas.
“Kebebasan jurnalis untuk menyampaikan penderitaan rakyat kami dan mengungkap kejahatan okupasi adalah hak yang dijamin oleh semua konvensi internasional,” lanjutnya.
Namun, Hamas menegaskan, Israel “terus melanggar hak ini dengan impunitas (kebal hukum) total.”
Jurnalis Gaza Dibunuh, Ditangkap, dan Disiksa
Sejak perang genosida Israel dimulai pada Oktober 2023:
-
212 jurnalis Palestina syahid
-
177+ ditangkap secara arbitrer, dengan 49 masih mendekam di penjara Israel
-
Puluhan jurnalis Gaza dihilangkan paksa, mengalami penyiksaan ekstrem, kelaparan, dan pengabaian medis
Hamas menyerukan organisasi hak asasi manusia (HAM) dan hukum global untuk:
-
Menjalankan tanggung jawab mereka
-
Melawan tekanan okupasi Israel
-
Mengungkap dan mengkriminalisasi pelanggaran terhadap jurnalis Palestina
-
Memperjuangkan pembebasan tahanan media
Israel Targetkan Jurnalis Sejak Dulu
Menurut Palestinian Prisoners Society (PPS), Commission of Prisoners, dan Addameer:
-
Lebih dari 200 jurnalis dibunuh dalam 18 bulan terakhir
-
Sekitar 180 diculik, dengan 49 masih ditahan
-
Pembunuhan jurnalis meningkat drastis sejak 7 Oktober 2023
“Target terhadap jurnalis Palestina telah dan tetap menjadi kebijakan utama okupasi sepanjang sejarahnya,” ungkap pernyataan bersama itu.
Baca juga: Israel Ditolak di Berbagai Negara
PBB: Pembunuhan Jurnalis Gaza “Mungkin Disengaja”
Ajith Sunghay, perwakilan Komisaris Tinggi HAM PBB untuk Palestina, menyatakan bahwa Gaza mungkin menjadi tempat paling mematikan di dunia bagi para pelapor berita.
“Pembunuhan jurnalis di Gaza kemungkinan disengaja,” katanya, menegaskan bahwa Israel secara sistematis menghilangkan saksi mata kejahatan perangnya.