Gaza, Purna Warta – Kepala biro politik gerakan perlawanan Hamas Palestina, Ismail Haniyeh mengatakan rezim Zionis berusaha mengganggu perundingan gencatan senjata Doha dengan kejahatan yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
Baca Juga : Kepala HAM Iran: Misi HAM yang Diamanatkan PBB di Iran Tidak Memiliki Kredibilitas
Haniyeh pada Selasa malam ( 19/3) menunjuk pada tindakan militer Zionis di kompleks medis Al-Shifa di Gaza Tengah dan mengatakan ini membuktikan Israel menentang perdamaian dan kembalinya kehidupan ke Jalur Gaza.
Menurut kantor media Gaza, rezim Zionis melakukan kejahatan berdarah dengan mengeksekusi 50 warga Palestina dan menangkap hampir 200 lainnya di Kompleks Medis Shifa di Kota Gaza pada hari Minggu.
Kami juga menerima informasi lapangan mengenai eksekusi sejumlah anak-anak, warga sipil, pasien dan pengungsi oleh tentara Zionis, katanya.
Ini adalah kedua kalinya pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa sejak awal perang dengan berbagai dalih. Mereka menyerbunya untuk pertama kalinya pada 16 November, setelah mengepungnya setidaknya selama seminggu.
Hamas menggambarkan serangan terhadap rumah sakit tersebut sebagai kejahatan perang yang jelas dan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, dan mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan upaya untuk menutupi kegagalan rezim ini dalam mencapai tujuan militernya.
Baca Juga : UNICEF: Lebih dari 13.000 Anak Tewas dalam Perang Gaza di Israel
Gerakan perlawanan Palestina telah meminta Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam dan PBB untuk segera bertindak menghentikan kejahatan Israel.