Gaza, Purna Warta – Gerakan perlawanan Palestina Hamas, menanggapi pernyataan terbaru dari seorang menteri sayap kanan Israel, telah memperingatkan tentang potensi tindakan berbahaya dari rezim tersebut terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa.
Baca juga: PBB Laporkan 150.000 Orang Mengungsi dari Kota Gaza Selatan
IRNA mengutip sebuah laporan oleh kantor berita Palestina Samas pada Rabu malam tentang tanggapan Hamas terhadap pernyataan Itamar Ben-Gvir mengenai pemberian lampu hijau kepada pemukim Israel untuk lebih banyak serangan ke Masjid Al-Aqsa.
Hamas menekankan bahwa pernyataan ini mengonfirmasi niat kriminal kabinet rezim pendudukan dan Yahudisasinya terhadap masjid tersebut serta perampasan identitas Islam dari situs suci ini.
Kelompok perlawanan menyerukan tindakan Arab dan Islam yang komprehensif untuk mendukung Masjid Al-Aqsa dan membuat rencana Zionis baru menjadi sia-sia.
Gerakan ini menegaskan akan terus mempertahankan tempat suci ketiga umat Islam itu dengan sekuat tenaga dan menggagalkan segala upaya rezim fasis untuk mencoreng identitas al-Quds.
Menurut IRNA, pada Selasa pagi, gerakan Hamas memperingatkan terhadap segala serangan Zionis terhadap Masjid Al-Aqsa dan menyerukan untuk melawannya.
Baca juga: Jihad Islam: Pidato Netanyahu Penuh Kebohongan dan Huduhan
Kamis lalu, Ben-Gvir secara kontroversial memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah kehadiran kuat pasukan Israel. Ia telah beberapa kali meminta para pedagang Zionis untuk menyerbu masjid tersebut.
Berdasarkan perjanjian tahun 1967, non-Muslim, termasuk Yahudi, tidak diizinkan untuk melakukan ritual keagamaan apa pun di kompleks Masjid Al-Aqsa. Mereka diizinkan untuk mengunjungi situs tersebut pada waktu yang diizinkan. Namun, para pemukim Israel dan beberapa menteri Zionis sayap kanan sering menyerbu masjid tersebut yang melanggar perjanjian tersebut.