Hamas Desak Saudi Bebaskan Puluhan Tahanan Asal Palestina

Purna Warta – Hamas mendesak Arab Saudi untuk membebaskan puluhan warga Palestina yang ditahan yang diketahui dalam kondisi mengerikan sejak 2019. Kelompok perlawanan Palestina itu mengatakan mereka siap merundingkan pembebasan mereka dengan otoritas Saudi.

Raafat Marra, kepala departemen media Hamas, membuat pernyataan pada Minggu (4/4) seperti dilaporkan kantor berita Pusat Informasi Palestina.

Pejabat Hamas itu mengatakan pihaknya siap untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Saudi tentang masalah tersebut di tingkat apa pun.

Untuk diketahui orang-orang Palestina telah ditangkap bersama dengan banyak orang Yordania, dalam apa yang oleh beberapa kelompok hak internasional dikecam sebagai kampanye penangkapan sewenang-wenang yang diikuti oleh banyak pelanggaran lain atas hak-hak fundamental mereka.

Pihak Riyadh menuduh mereka berupaya memberikan bantuan kepada kelompok perlawanan Palestina.

Para tahanan telah menjalani persidangan singkat. Banyak dari mereka dikenai tuduhan berdasarkan “Undang-Undang Anti-Terorisme” yang terkenal kejam.

Arab Saudi kemudian merevisi undang-undang tersebut pada tahun 2017 yang kemudian memperluas cakupannya ke tingkat yang kontroversial. Sejak itu mereka telah melancarkan beberapa aksi penahanan, menangkap ratusan pejabat, pengusaha, aktivis pria dan wanita, dan pembangkang di antara orang lain.

Berbagai laporan telah mencatat bagaimana kerajaan telah menyiksa para narapidana Palestina dan Yordania dan menyiksa serta menolak perhatian medis dan kontak dengan anggota keluarga mereka.

Di antara para tahanan tersebut adalah Muhammad al-Khudari, seorang pejabat Hamas berusia 83 tahun, yang menderita kanker prostat dan masalah kesehatan lainnya.

Marra menegaskan bahwa Khudari adalah “orang, yang diketahui semua orang,” yang berdomisili secara resmi di Arab Saudi dan mewakili Hamas di kerajaan.

“Khudari dulu berfungsi sebagai penghubung komunikasi antara berbagai organisasi di Arab Saudi dan Hamas,” katanya.

Menurut saudaranya, Abdul Majid, sarana perawatan medis yang dapat meringankan keadaannya tidak tersedia di Arab Saudi. “Kakak saya sekarang kesulitan untuk berjalan…. Beberapa giginya rontok, dan dia tidak bisa menggerakkan tangan kanannya, ”katanya.

Baca juga: Hamas Tentang Penundaan Pemilihan Umum di Palestina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *