Al-Quds, Purna Warta – Sejumlah gerakan resistensi Palestina telah diundang ke dialog di Kairo, namun beberapa kelompok seperti Hamas dan Jihad Islami bersikeras untuk mengadakan pemilihan agar dibentuknya Dewan Nasional Organisasi Pembebasan.
Kairo telah meminta sembilan belas kelompok Palestina di Gaza dan Tepi Barat untuk mengambil bagian dalam pembicaraan yang akan diadakan di Mesir.
Baca Juga : Mahkamah Agung Rezim Zionis Akan Keluarkan Putusan Mengenai Sheikh Jarrah
Al-Akhbar melaporkan bahwa pertemuan itu akan diadakan di bawah pengawasan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.
Pembicaraan akan berlangsung selama dua hari dan akan dimulai Sabtu depan (12/6).
Sumber Hamas mengatakan kepada Al-Akhbar bahwa pihaknya hanya akan setuju untuk menghadiri pembicaraan, jika Dewan Nasional Organisasi Pembebasan berhasil dibentuk sebagai langkah pertama dalam menyelesaikan situasi internal di Palestina.
Sumber tersebut menekankan bahwa pertemuan Mesir harus tunduk pada penyelenggaraan pemilihan untuk “Dewan Nasional Bagian Organisasi Palestina” di dalam dan di luar negeri.
Baca Juga : Ikhwanul Muslimin Mesir Bantah Ada Hubungannya Dengan Mansour Abbas
Menurut sumber-sumber tersebut, syarat Hamas adalah pemilihan umum harus diadakan dengan kesepakatan sebelumnya yakni dilakukan di Quds dan harus diadakan melalui mekanisme tertentu di kota ini.
Pemimpin Hamas Yahya al-Sanwar di Gaza juga mengatakan bahwa pertemuan itu akan berbeda dari pertemuan sebelum agresi Israel baru-baru ini.
Menurut Al-Akhbar, Al-Sanwar penyelenggaraan pemilu dilakukan dua tahap; Artinya, pertama-tama akan diadakan pemilihan Dewan Legislatif (Parlemen) baru kemudian pemilihan presiden.
Menurut laporan itu, beberapa kelompok Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islami, bersikeras bahwa pemilihan dewan diadakan terlebih dahulu, dan tanpa pemilihan ini, tidak boleh ada pembicaraan tentang sebuah kompromi atau pertemuan apapun.
Al-Akhbar melaporkan bahwa beberapa kelompok perlawanan Gaza menekankan pemberian jaminan serius untuk memperbaiki situasi internal di Palestina, dan tidak berusaha mengulur waktu dan mencari legitimasi seperti di masa lalu.
Baca Juga : Hamas Temui Anggota Senior Dewan Politik Tertinggi Yaman
Sumber Hamas menekankan bahwa syarat dari gerakannya tidak lain untuk menyelesaikan pembicaraan pembebasan tahanan politik oleh Otoritas Palestina dan penghentian tindakan keamanan terhadap aktivis Tepi Barat.
Menurut sumber-sumber ini, Hamas sangat menyadari bahwa langkah-langkah yang sedang diambil untuk mengembalikan legitimasi kepala Otoritas Nasional, tetapi ini tidak akan terjadi sampai situasi internal di Palestina membaik dan pemilihan Organisasi Pembebasan diadakan.