Hamas Bersumpah Tidak Ada Kompromi atas Tuntutannya agar Israel Menarik Diri Sepenuhnya

Hamas Bersumpah Tidak Ada Kompromi atas Tuntutannya agar Israel Menarik Diri Sepenuhnya

Gaza, Purna Warta Gerakan perlawanan Palestina yang berbasis di Jalur Gaza, Hamas, bersumpah untuk tidak mundur dari tuntutannya agar rezim Israel menarik diri sepenuhnya dari wilayah tersebut, yang telah mengalami perang genosida Israel selama lima bulan terakhir.

Baca Juga : Rencana AS untuk Dermaga Sementara di Gaza Dinilai Hanya Pengalihan Isu

Abu Ubaida, juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, menyampaikan pernyataan tersebut dalam pernyataan yang disiarkan televisi pada hari Jumat.

“Prioritas utama kami untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan adalah komitmen penuh untuk menghentikan agresi dan penarikan mundur musuh, dan tidak ada kompromi mengenai hal ini,” kata Abu Ubaida.

Hamas: Israel menggagalkan semua upaya mediasi untuk gencatan senjata Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan rezim Israel menolak memberikan jaminan terkait gencatan senjata di Gaza.

Hamas juga menginginkan “bantuan bagi rakyat kami, kembalinya para pengungsi, dan rekonstruksi,” tambahnya di tengah peringatan bahwa kelaparan besar-besaran mengintai Gaza sebagai akibat dari perang dan pengepungan yang dilakukan rezim secara bersamaan terhadap wilayah tersebut.

Baca Juga : Ilan Pappe: Perang Gaza Tandai Awal dari Berakhirnya Proyek Zionis

Kelaparan di Gaza ‘hampir tidak bisa dihindari’, PBB memperingatkan.

PBB mengatakan jika tidak ada perubahan apa pun dalam perang genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza, wilayah pesisir tersebut akan mengalami kelaparan besar-besaran.

Israel melancarkan perang melawan Jalur Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah Badai al-Aqsa, sebuah operasi mendadak yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di wilayah pesisir terhadap wilayah pendudukan yang dilakukan sebagai protes atas semakin intensifnya kejahatan Tel Aviv terhadap warga Palestina selama puluhan tahun.

Rezim sejauh ini telah membunuh lebih dari 30.878 warga Gaza selama perang, kebanyakan dari mereka adalah wanita, anak-anak, dan remaja.

Baca Juga : UNRWA Peringatkan Situasi Tragis di Gaza Utara Seiring dengan Meningkatnya Kelaparan

Hamas menyandera sekitar 240 sandera dalam operasi bulan Oktober, beberapa di antaranya dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.

Sekitar 99 sandera dilaporkan masih hidup di Gaza dan 31 orang tewas dalam serangan rezim di wilayah pesisir tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *