Al-Quds, Purna Warta – Abu Hamzah, juru bicara militer Saraya al-Quds, pada Rabu (22/10) menyatakan bahwa pasukan mereka sejak awal telah menjadi bagian utama dari operasi “Badai al-Aqsa”.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa rakyat Palestina tengah berada pada tahap yang sensitif dan sulit dalam perjuangan Arab dan Islam, serta menegaskan bahwa pertempuran mereka merupakan reaksi terhadap kejahatan musuh Zionis terhadap Yerusalem, Tepi Barat, Gaza, dan para tahanan Palestina.
Berpartisipasi dalam Operasi Militer yang Kompleks dan Unik
Abu Hamzah menegaskan bahwa pasukannya melakukan penyerbuan bersejarah ke wilayah pendudukan, dan turut serta dalam salah satu operasi militer paling besar, kompleks, dan unik dalam sejarah konflik Arab-Israel di permukiman sekitar Jalur Gaza.
Ia juga menyatakan bahwa hubungan antara Saraya al-Quds dan Brigade al-Qassam (sayap militer Hamas) tidak pernah terputus, serta menegaskan komitmen penuh terhadap gencatan senjata, sambil menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau kepatuhan musuh terhadap perjanjian tersebut.
Tentara Israel Tidak Memiliki Kemanusiaan
Abu Hamzah menegaskan bahwa tentara Israel telah memperlihatkan wajah aslinya dengan membantai puluhan ribu warga sipil tak bersalah, termasuk anak-anak dan perempuan. Ia menyebut pasukan tersebut sebagai tentara tanpa kemanusiaan dan nilai moral, yang kejam dan rasis, serta dipimpin oleh “pemerintahan berperilaku preman”.
Ia menuding rezim Zionis melakukan genosida di Gaza, dan bahwa respons Israel mencerminkan niat tersembunyi untuk melancarkan perang dan pembantaian terhadap warga sipil tak bersenjata, dengan dukungan tak terbatas dari Amerika Serikat.
Abu Hamzah menambahkan bahwa Operasi Badai al-Aqsa dilancarkan dengan berserah diri kepada Tuhan, dan bahwa para pejuang perlawanan meninggalkan rumah, keluarga, dan harta benda mereka, sepenuhnya menyadari beratnya tanggung jawab yang mereka pikul demi bangsa Palestina.
Gugurnya 8 Anggota Dewan Militer Saraya al-Quds
Dalam bagian lain dari pernyataannya, Abu Hamzah mengumumkan bahwa delapan anggota dewan militer Saraya al-Quds gugur, termasuk Syahid Naji Maher Abu Saif, yang dikenal sebagai Abu Hamzah, juru bicara sebelumnya dari sayap militer tersebut, dalam pertempuran terakhir melawan pasukan pendudukan.
Apresiasi terhadap Iran atas Dukungan bagi Palestina
Juru bicara Saraya al-Quds juga menyampaikan penghargaan kepada Republik Islam Iran atas dukungan berkelanjutan terhadap rakyat dan perlawanan Palestina.
Dalam pernyataannya, Saraya al-Quds turut menyebut nama Syahid Izadi, yang dihormati sebagai syahid di jalan perjuangan Palestina.