Tehran, Purna Warta – Menteri luar negeri Iran menyamakan rezim Zionis dengan kelompok teroris Daesh (ISIS dari ISIL) setelah serangan udara Israel yang menewaskan dan melukai sejumlah besar pengungsi yang berlindung di kompleks Gereja Ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Kota Gaza.
“Pemboman terhadap Gereja Saint Porphyrius yang bersejarah di Gaza tempat perempuan dan anak-anak berlindung adalah kejahatan terbaru yang dilakukan oleh rezim pendudukan apartheid,” kata Husein Amir Abdullahian dalam sebuah postingan di akun X-nya.
“Kebiadaban rezim paria ini dan tindakan agresi dan penodaan terhadap agama-agama ilahi serta serangan gencarnya terhadap warisan sejarah dan budaya umat manusia semuanya serupa dengan cara kelompok teroris yang tidak beradab dan Daesh,” kata diplomat terkemuka Iran.
Para pejabat di Gaza melaporkan pada hari Jumat (20/10) bahwa setidaknya 16 warga Kristen Palestina termasuk di antara korban tewas di gereja abad ke-12 di mana banyak warga Kristen dan Muslim Gaza mengungsi ketika perang berkecamuk di daerah Gaza tersebut.
Para saksi mata mengatakan serangan itu merusak bagian depan gereja dan menyebabkan bangunan di dekatnya runtuh, dan banyak orang yang terluka dievakuasi ke rumah sakit.
Saint Porphyrius, dibangun sekitar tahun 1150, adalah gereja tertua yang masih digunakan di Gaza. Terletak di lingkungan bersejarah Kota Gaza, dimana gereja ini menawarkan perlindungan bagi orang-orang dari berbagai agama selama beberapa generasi.
Gaza telah dilanda rentetan tembakan Israel yang tiada henti setelah operasi yang dilakukan pejuang Hamas pada 7 Oktober.
Kampanye rezim Israel sejak itu telah menewaskan sedikitnya 3.785 warga Palestina di Jalur Gaza, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.