Gaza, Purna Warta – Kementerian Kesehatan Gaza telah merilis laporan komprehensif, yang mencantumkan nama, usia, dan rincian identifikasi puluhan ribu warga Palestina yang tewas dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Israel sejak Oktober 2023.
Baca juga: Puluhan Tewas di Gaza, Tepi Barat Saat Tentara Israel Dorong Mayat dari Atap
Laporan setebal 649 halaman, yang diterbitkan pada hari Senin, mengungkap nama 34.344 warga Palestina yang tewas hingga 31 Agustus, sementara pengumpulan data terus berlanjut untuk hampir 7.000 korban lainnya. Menurut kementerian, total sedikitnya 41.252 orang telah dibunuh sejak Israel memulai kampanye militer genosida terhadap daerah kantong yang dikepung itu pada 7 Oktober 2023.
14 halaman pertama dokumen tersebut berisi nama-nama bayi di bawah usia satu tahun, dengan 11.355 anak dipastikan tewas, yang merupakan hampir sepertiga dari total korban.
“Ini adalah genosida anak-anak. Empat belas halaman berisi bayi. Bayi. Ini adalah upaya untuk menghapuskan suatu bangsa,” kata Heba Gowayed, seorang profesor sosiologi di Hunter College, City University of New York, menanggapi daftar tersebut di media sosial.
Halaman terakhir mendokumentasikan warga Palestina berusia 77 hingga 101 tahun, banyak di antaranya lahir sebelum berdirinya Israel pada tahun 1948.
Laporan tersebut selanjutnya mengklarifikasi bahwa 60% dari mereka yang tewas dalam perang Israel adalah wanita, anak-anak, dan orang tua, dengan mayoritas korban yang tersisa kemungkinan adalah warga sipil tak bersenjata. Kementerian menyoroti bahwa Oktober adalah bulan paling mematikan bagi anak-anak dan perempuan Palestina, sementara laki-laki menghadapi jumlah korban tewas tertinggi antara Maret dan Agustus.
Selain korban langsung, laporan tersebut juga memperingatkan tentang kematian tidak langsung akibat penyakit dan kelaparan, yang dapat meningkatkan jumlah korban secara keseluruhan secara signifikan. Sebuah publikasi bulan Juli oleh The Lancet memperkirakan bahwa jika perang berakhir pada saat itu, kematian dapat berkisar antara 149.000 dan 598.000 karena dampak konflik yang sedang berlangsung.
Baca juga: Intelijen AS: Israel Terlibat dalam Pembuatan Pager yang Meledak di Lebanon
Selain korban tewas, kementerian melaporkan bahwa 67.433 warga Palestina telah terluka di tengah serangan udara dan operasi darat Israel, dengan lebih dari 95.000 orang terluka sejak konflik dimulai. Banyak mayat masih terperangkap di bawah reruntuhan yang disebabkan oleh serangan udara.
Rilis laporan tersebut muncul saat kemarahan internasional meningkat atas krisis kemanusiaan di Gaza, di mana akses ke perawatan kesehatan, makanan, dan kebutuhan pokok tetap sangat dibatasi karena blokade Israel dan operasi militer.
Rumah sakit dan fasilitas medis di Gaza kewalahan, meningkatkan penderitaan warga sipil. Serangan udara Israel yang sedang berlangsung telah menghantam semua wilayah Gaza, termasuk tempat penampungan PBB, sekolah, dan rumah sakit.
Laporan Kementerian Kesehatan Gaza menggarisbawahi korban jiwa warga Palestina yang sangat besar akibat perang Israel dan menyerukan perhatian pada kebutuhan mendesak akan gencatan senjata, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terus menegaskan kehadiran Israel di Gaza.