Al-Quds, Purna Warta – Gambar ‘All Eyes on Rafah’ (Semua Mata tertuju pada Rafah) yang dihasilkan Al telah dibagikan lebih dari 40 juta kali sejak serangan gencar Israel di Rafah.
Selebriti global dan warga negara dari seluruh dunia mengekspresikan solidaritas mereka terhadap orang-orang di wilayah Palestina yang terkepung.
Baca Juga : Lagi, Drone Amerika Ditembak Jatuh
Gambar Al tersebut telah menarik perhatian para selebriti yang sebelumnya bungkam tentang perang di Gaza dan kini angkat bicara.
Dalam seminggu, gambar tersebut menjadi batu ujian solidaritas terhadap masyarakat Gaza.
All Eyes on Rafah pertama kali muncul pada bulan Februari dari pernyataan Rik Peeperkorn, kepala kantor Organisasi Kesehatan Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Saat berpidato di konferensi pers, Peeperkorn berkata, “Semua mata tertuju pada Rafah.” Dia menyampaikan pernyataan tersebut ketika Israel mengintensifkan serangannya di Gaza selatan.
Pernyataan tersebut dimanfaatkan oleh para demonstran pro-Palestina untuk memprotes kebiadaban Israel.
Ungkapan tersebut bergema secara global setelah serangan udara mematikan Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di Gaza pada hari Minggu, yang merenggut nyawa warga sipil tak berdosa. Serangan itu menuai kecaman dari seluruh dunia.
Baca Juga : Operasi Tahap Keempat Yaman
Sejak dimulainya agresi Israel, masyarakat pergi ke selatan yang dianggap tempat aman. Sekitar setengah dari 2,3 juta penduduk Gaza telah pindah ke Gaza, dengan harapan dapat menyelamatkan nyawa dari pemboman tanpa pandang bulu yang dilakukan Israel.
Ameera Kawash, seorang seniman dan peneliti yang tinggal di Inggris, mengatakan viralitas gambar Al membantu menyoroti krisis di kota selatan tersebut secara global.
Dukungan untuk Palestina tumbuh di seluruh dunia di tengah kegaduhan atas kejahatan rezim Israel terhadap warga sipil di Gaza.
Rezim Israel terus menekan Rafah lebih dalam, terus melancarkan serangan darat yang bertentangan dengan seruan internasional.
Pasukan rezim telah mencapai pusat kota dan dilaporkan merebut sebuah bukit penting yang strategis yang menghadap ke perbatasan dengan Mesir.
Baca Juga : Pemimpin: Mahasiswa AS yang Pro-Palestina, Anda Berdiri di Sisi Kanan Sejarah
Israel juga telah mengerahkan puluhan tank ke Rafah untuk invasi skala penuh.
Militer Israel telah menargetkan tenda dan kamp yang menampung pengungsi Palestina sebanyak dua kali sejak 26 Mei, yang mengakibatkan kematian banyak orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.