Enam Bayi Meninggal karena Kedinginan di Gaza di Tengah Serangan Israel yang Berkelanjutan

Gaza, Purna Warta – Jumlah kematian bayi yang meninggal karena kedinginan ekstrem di kamp tenda Gaza telah meningkat menjadi enam dalam seminggu terakhir, dengan dua bayi dari keluarga al-Batran meninggal dalam 48 jam terakhir. Ali al-Batran, seorang bayi yang mengungsi akibat serangan Israel, meninggal karena kedinginan yang parah dan kurangnya pemanas. Saudara kembarnya, Jumaa al-Batran, berada dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa tetapi juga meninggal pada hari Minggu karena penyebab yang sama.

Kematian baru-baru ini membuat total bayi yang meninggal karena kedinginan di Gaza selama seminggu terakhir menjadi enam, otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi. Gaza telah dibombardir Israel sejak 7 Oktober 2023, dengan PBB melaporkan bahwa sembilan dari setiap sepuluh orang di wilayah tersebut telah mengungsi. Banyak warga Palestina yang tinggal di tenda-tenda darurat, menghadapi kondisi yang mengerikan karena suhu terus menurun.

Keluarga-keluarga di Gaza berjuang dengan tidak adanya kebutuhan dasar seperti pakaian, perlengkapan tidur, dan selimut, yang membuat bayi berisiko lebih tinggi mengalami hipotermia. Sejak pecahnya perang genosida Israel, lebih dari 45.500 orang telah tewas di Gaza. Israel telah memberlakukan blokade yang parah di daerah kantong itu, mendorong populasinya yang berjumlah 2,3 juta orang ke ambang kelaparan.

Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional terkait dengan kejahatannya di wilayah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *