Yerusalem, Purna Warta – Manajer Operasi UNRWA menyesal akan pernyataannya sendiri yang melegitimasi agresi Israel ke Jalur Gaza. Diapun meminta maaf kepada semua warga.

Sebelumnya Matthias Schmale dalam wawancara dengan chanel 12 tv Zionis membahas agresi Israel ke Gaza menyatakan, “Saya bukan ahli militer. Namun menurut saya sudah ada akurasi tinggi dalam bombardir Israel dalam 11 hari perang kemarin.

Baca Juga : Pentagon: Kami Jaga Superioritas Israel di Timteng

Berdasarkan penjelasan teman-teman kerja saya, bombardir dalam perang ini lebih dahsyat dari perang 2014. Akan tetapi Israel melakukan beberapa pengecualian dan tidak mengincar sipil”.

Dikutip dari Russia Today pada Rabu (25/5), Manajer Operasional The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA), menyatakan, “Wawancara yang saya lakukan kemarin dengan televisi Israel, telah mengganggu dan membuat orang-orang yang telah melepas salah satu anggota keluarganya dalam perang Gaza tersiksa dan sakit hati. Dua minggu kemarin adalah pekan berat bagi Gaza dan orang-orang yang tinggal di sana.”

Baca Juga : Hizbullah: Keruntuhan Israel Sudah Pasti, Hanya Masalah Waktu

“Kepada orang-orang yang kehilangan keluarga, saya mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya. Saya haturkan hormat dan persaudaraan saya kepada semua teman kerja di UNRWA dan keluarga-keluarga mereka, yang telah menanggung sakit dan kerugian dalam hal ini,” tambah Matthias Schmale.

Tentang tiadanya perhatian akan nyawa sipil, Manajer Operasi UNRWA menjelaskan, “Banyak orang tak berdosa yang kehilangan nyawanya dengan mudah dalam perang. Ini tidak bisa dibiarkan. Akurasi dan pengalaman perang juga tidak bisa melegitimasikan perang.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here