Dokter Israel Ungkap Kondisi Penahanan yang Mengejutkan di Penjara Sde Teiman

Tel Aviv, Purna Warta – Seorang dokter militer Israel telah memberikan kesaksian yang mengerikan tentang kondisi yang mengerikan dan cukup tidak manusiawi dari tahanan Palestina yang sakit yang ditahan di Sde Teiman pusat penahanan di Israel.

Dokter yang tidak disebutkan namanya itu mengungkapkan dalam kesaksiannya, yang diterbitkan di surat kabar Israel Haaretz, bahwa ia menemukan hampir 20 pasien di satu tenda yang dibelenggu ke tempat tidur baja tua dan ditutup matanya sepanjang waktu ketika ia melangkah ke Penjara Sde Teiman yang terkenal kejam di Gurun Negev musim dingin lalu.

Ia mengatakan banyak tahanan telah menjalani operasi besar atau menderita luka tembak, beberapa terjadi hanya beberapa jam sebelum mereka tiba di pusat penahanan, yang ia gambarkan sebagai benteng.

Dokter tersebut berbicara tentang penderitaan seorang pria yang terluka, yang dipindahkan ke penjara tak lama setelah menjalani operasi sensitif, dan seorang lainnya yang menderita sepsis tanpa menerima tindak lanjut medis apa pun.

Ia mengatakan penyiksaan di Sde Teiman termasuk menahan tahanan dalam keadaan telanjang dan ditutup matanya serta melarang mereka berbicara atau menggerakkan anggota tubuh mereka untuk jangka waktu yang lama, yang jumlahnya bisa mencapai satu bulan.

Beberapa laporan sebelumnya telah mengungkapkan rincian tentang pembunuhan, penyiksaan, serangan seksual, dan pelanggaran lainnya terhadap tahanan di Sde Teiman.

Mahkamah Agung Israel sedang mempertimbangkan petisi yang diajukan oleh lima organisasi hak asasi manusia Israel yang menuntut penutupan penjara segera.

Awal bulan ini, kelompok hak asasi manusia Israel B’Tselem mengatakan ribuan tahanan Palestina menghadapi pelecehan dan penyiksaan sistematis di penjara dan pusat penahanan Israel sejak rezim Tel Aviv melancarkan serangan brutalnya ke Gaza pada awal Oktober tahun lalu.

B’Tselem mengatakan dalam sebuah laporan pada tanggal 6 Agustus bahwa kesaksian dari 55 mantan tahanan Palestina mengungkapkan “kondisi tidak manusiawi,” dan bahwa lebih dari selusin fasilitas penjara digunakan sebagai “kamp penyiksaan de facto.”

“Kesaksian tersebut dengan jelas menunjukkan kebijakan sistematis dan institusional yang berfokus pada pelecehan dan penyiksaan terus-menerus terhadap semua tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel,” kata laporan itu.

Mantan narapidana menggambarkan “tindakan kekerasan yang parah dan sewenang-wenang yang sering terjadi; penyerangan seksual; penghinaan dan degradasi, kelaparan yang disengaja; kondisi tidak higienis yang dipaksakan (dan) kurang tidur,” tambahnya.

Militer Israel diyakini telah menahan ribuan warga Palestina, termasuk wanita, anak-anak, dan petugas medis, sejak memulai serangan darat dan udara yang menghancurkan terhadap Gaza. Mereka yang dibebaskan telah menunjukkan tanda-tanda penyiksaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *