Rabat, Purna Warta – Seorang diplomat senior Israel dilaporkan telah melakukan kunjungan ke Maroko untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat senior Israel.
Menurut laporan situs Israel Times, direktur jenderal Kementerian Luar Negeri Alon Ushpiz telah terbang ke Maroko pada hari Selasa atas perintah Menteri Luar Negeri Yair Lapid.
Ushpiz dijadwalkan akan bertemu dengan pejabat dari kementerian luar negeri Maroko, Fouad Yazourh, serta pejabat diplomatik senior Maroko lainnya.
Baca Juga : Isaac Herzog Resmi Disumpah Sebagai Presiden ke-11 Israel
Pertemuan-pertemuan ini dilakukan sebagai langkah awal untuk dibukanya penerbangan langsung antara kedua belah pihak, yang diperkirakan akan dimulai dalam beberapa minggu ke depan.
Kerajaan Maroko belum lama ini mengumumkan pembentukan hubungan diplomatik penuh dengan rezim Zionis, tetapi mengklaim bahwa normalisasi hubungan ini tidak akan mempengaruhi posisi Rabat di Palestina.
Menteri luar negeri Maroko mengatakan pada hari Minggu bahwa hubungan antara negaranya dan rezim Zionis juga pada dasarnya normal sebelum perjanjian normalisasi diumumkan.
“Dalam pandangan kami, kami tidak berbicara tentang normalisasi dengan Israel, karena hubungan kami pada dasarnya normal,” kata Nasser Burita kepada surat kabar Zionis Yedioth Ahronoth.
Baca Juga : Perkuat Hubungan Bilateral, PM Israel akan Kunjungi UEA
“Kita berbicara tentang dimulainya kembali hubungan antara kedua belah pihak seperti di masa lalu, karena hubungan ini selalu ada dan tidak pernah berhenti,” lanjutnya.
“Hubungan ini sama sekali tidak sebanding dengan hubungan negara-negara Arab lainnya dengan Israel,” menteri luar negeri Maroko menggambarkan hubungan negaranya dengan rezim Zionis sebagai sesuatu yang berbeda.
Media Zionis itu juga melaporkan pada hari Minggu bahwa sebuah pesawat C-130 Angkatan Udara Maroko telah tiba di Palestina yang diduduki untuk mengambil bagian dalam latihan udara internasional.
Ini adalah pertama kalinya sebuah pesawat militer Maroko terbang ke Israel untuk latihan militer seperti dilaporkam Times of Israel.
Baca Juga : Analis Israel: Disintegrasi Lebanon Menguntungkan Hezbollah!
Tentara Israel telah menolak untuk mengomentari kerjasama militer langsung Maroko dengan Tel Aviv dan hanya menyatakan bahwa tentara Israel bekerja sama dengan berbagai negara dalam latihan militer, pertemuan dan penelitian dan pengembangan militer.
Pengumuman kompromi antara Maroko dan rezim Zionis memicu banyak reaksi di dunia Islam. UEA, Bahrain dan Sudan telah menormalkan hubungan dengan rezim Israel dalam beberapa bulan terakhir melalui mediasi AS.