Tel Aviv, Purna Warta – Bandara Internasional Ben Gurion telah menempatkan 600 karyawannya pada cuti yang tidak dibayar akibat kampanye pemboman Israel di Gaza yang telah melemahkan industri pariwisata, kata Perusahaan Penyiaran Israel (Kan) pada Senin (18/12).
Baca Juga : Lebih dari 2.800 Tentara Israel Direhabilitasi di Tengah Serangan di Gaza
Mengutip Otoritas Bandara Israel, Kan melaporkan bahwa sekitar 600 staf bandara diberhentikan tanpa dibayar, dan jam kerja 1.000 lainnya telah dikurangi sebesar 25 persen.
“Otoritas Bandara mengadakan pembicaraan dengan para pekerja di beberapa departemen di bandara, di mana mereka mengumumkan keputusannya untuk memberikan cuti tidak dibayar kepada beberapa staf dan mengurangi beban kerja yang lain,” kata Kan.
Menurut laporan tersebut, sekitar 4.600 pekerja bekerja di bandara, “tetapi setelah keputusan ini, hanya sekitar 3.000 pekerja yang akan bekerja penuh waktu.”
Baca Juga : Jihad Islam: Perlawanan Hancurkan Rencana AS untuk Amankan Kontrol Israel atas Gaza
Mayoritas maskapai penerbangan internasional telah menghentikan penerbangan menuju dan dari bandara tersebut sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada 7 Oktober.