Gaza, Purna Warta – Kementerian Pertahanan Israel mengonfirmasi telah menerima “pesawat kargo senjata ke-200 yang membawa peralatan militer untuk Pasukan Pertahanan Israel”.
Dalam sebuah postingan di X, Kementerian Israel mengatakan bahwa lebih dari 10.000 ton peralatan militer telah dikirimkan sejak awal perang, termasuk kendaraan lapis baja, persenjataan, peralatan pelindung diri dan pasokan medis.
Baca Juga : Ketua IRGC: Israel Tidak Dapat Atasi Perang Berkepanjangan Di Jalur Gaza
Setelah operasi militer Hamas melawan Israel pada awal Oktober, para pejabat Amerika menjanjikan dukungan yang kuat dan teguh kepada Tel Aviv. AS juga telah menjanjikan dukungan yang tak tergoyahkan bagi Israel ketika militernya menghantam Gaza dengan pemboman, dan mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan semua yang dibutuhkan Tel Aviv. Washington juga telah mengerahkan dua kelompok penyerang kapal induk ke Mediterania, serta sebuah kapal serbu amfibi yang membawa 2.000 pelaut dan marinir.
Financial Times melaporkan bahwa kampanye pengeboman “bencana” Israel di Gaza “telah mendekati apa yang disebabkan oleh pemboman besar-besaran di kota-kota Jerman selama Perang Dunia Kedua”.
“Gaza juga akan menjadi nama tempat yang menunjukkan salah satu kampanye pengeboman konvensional terberat dalam sejarah,” tambah laporan itu.
Hampir 70 persen dari seluruh bangunan di Gaza telah dihancurkan dalam dua bulan terakhir oleh Israel dengan dukungan persenjataan AS. Amnesty International telah menemukan bukti bahwa militer Israel menggunakan amunisi berpemandu presisi buatan AS dalam dua serangan udara di Gaza pada bulan Oktober, yang menewaskan puluhan warga sipil di rumah mereka.
Penemuan pecahan senjata di reruntuhan rumah terjadi ketika penyelidikan terpisah mengungkap bahwa AS telah mengirimkan pesanan rudal berpemandu presisi ke Israel sejak 7 Oktober.
Baca Juga : Menlu Iran Desak Mesir Buka Penyeberangan Rafah Tanpa Syarat Untuk Akses Warga Gaza
Setidaknya 16.200 orang sejauh ini tewas di wilayah yang terkepung dan lebih dari 42.000 orang terluka. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 70 persen korban serangan Israel di wilayah yang diblokade adalah perempuan dan anak-anak. Ribuan lainnya hilang dan dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan.