Tehran, Purna Warta – Seorang diplomat senior Iran memuji warga Palestina atas kehadiran mereka yang signifikan di kompleks Masjid al-Aqsa saat mereka melakukan salat Idul Fitri dan menyatakan bahwa bulan puasa Ramadhan telah menghembuskan kehidupan baru ke dalam perjuangan kemerdekaan Palestina dan mendorongnya lebih dekat pada pembebasan akhir dari pendudukan Israel.
“Setiap tahun di bulan suci Ramadhan, semangat pembebasan Palestina mendapatkan kehidupan baru dan kota suci al-Quds dan semakin dekat untuk dicapai,” tulis Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani dalam postingan yang diterbitkan di halaman Twitter-nya pada hari Sabtu.
Dia menambahkan, “Palestina, seperti biasa, selalu bersinar terang berderang selama Ramadhan tahun ini, baik dalam perjuangan pembebasan maupun dalam menjalankan salat Idul Fitri di kompleks Masjid al-Aqsa.”
Kan’ani menulis dalam postingan Twitter terpisah bahwa keadaan di seluruh tanah Palestina yang diduduki sekarang semakin kacau.
Dia mengatakan bahwa pemukim Yahudi ekstremis lebih putus asa daripada sebelumnya, orang Palestina mendukung keyakinan yang lebih kuat dan lebih bertekad tentang pembebasan penuh Palestina dan penghancuran “tumor kanker Israel”.
Pada hari Jumat (22/4), total 120.000 jamaah Palestina melakukan salat Idul Fitri di kompleks Masjid al-Aqsa yang suci meskipun ada tindakan tegas yang dilakukan Israel.
Kantor berita resmi Palestina Wafa mengatakan pasukan Israel menyerang pemuda Palestina, memukuli mereka dengan tongkat di dekat Gerbang Singa di al-Quds yang diduduki, saat mereka sedang dalam perjalanan untuk melakukan salat Idul Fitri.
Selama bulan suci Ramadhan, otoritas Israel memberlakukan pembatasan ketat pada masuk dan keluarnya warga Palestina ke dan dari gerbang Masjid al-Aqsa. Di tengah ketegangan yang meningkat dengan jemaah Palestina, pemukim Israel juga terus maju dengan serbuan yang sering dan ritual provokatif di tempat suci.
Gerakan perlawanan di Gaza dan di tempat lain bersumpah, sebagai gantinya, untuk menghadapi rezim Israel di berbagai bidang.
Pada tanggal 6 April, setidaknya 30 roket dilaporkan diluncurkan dari Libanon selatan ke wilayah pendudukan Israel sebagai pembalasan atas agresi Israel terhadap al-Aqsa. Pejuang mujahidin yang berbasis di Gaza juga menembakkan beberapa roket ke wilayah pendudukan.
Sumber Palestina mengatakan Iron Dome Israel gagal mencegat sebagian besar roket. Menyusul serangan balasan, pesawat tempur Israel menghantam sasaran di dalam Gaza dan posisi gerakan perlawanan Palestina Hamas di Libanon.