Al-Quds, Purna Warta – Brigade Syahid Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan bahwa mereka berhasil menemukan jenazah salah satu tahanan Israel bernama “Amiram Kuber” dalam operasi pencarian di salah satu terowongan di Jalur Gaza hari ini.
Qassam menambahkan bahwa karena tindakan Israel yang melanggar perjanjian, mereka memutuskan untuk menunda penyerahan jenazah tahanan tersebut, yang seharusnya dilakukan malam ini.
Brigade Qassam menekankan bahwa setiap eskalasi oleh Israel akan menghambat operasi pencarian dan pengambilan jenazah, sehingga menunda penyerahan jenazah kepada pihak pendudukan.
Beberapa sumber media juga melaporkan bahwa jenazah tahanan Israel lainnya bernama “Saher Barukh” telah dikeluarkan dari lokasi penggalian di Kamp Pengungsi al-Nuseirat.
Beberapa jam lalu, kantor perdana menteri Israel menyatakan bahwa Netanyahu, setelah konsultasi keamanan, memerintahkan para komandan militer untuk melakukan serangan hebat segera di Jalur Gaza.
Keputusan ini diambil setelah Israel menuduh Hamas menunda penyerahan jenazah tahanan Israel lainnya.
Situs web berbahasa Ibrani “Hadshot Lelo Tsnzura” juga melaporkan bahwa seorang tentara Israel dari Brigade Kfir tewas akibat tembakan sniper di timur Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.
Menanggapi klaim ini, pesawat tempur dan artileri militer Israel mulai membom Kota Rafah.
Terkait hal ini, Al Jazeera mengutip seorang pejabat Amerika yang mengatakan bahwa menemukan jenazah tahanan Israel di Gaza adalah tugas yang sulit, penuh tantangan, dan memakan waktu.
Pejabat AS tersebut menyebutkan bahwa pusat koordinasi sipil-militer memainkan peran vital dalam memungkinkan tim teknis Mesir masuk ke Gaza untuk menemukan jenazah.
Ia menambahkan bahwa gencatan senjata di Gaza masih berlaku, dan AS terus berupaya menjalankan rencana perdamaian yang diajukan Trump.
Pejabat AS itu juga menyatakan bahwa perwakilan dari 12 negara, termasuk Washington, saat ini aktif bekerja di pusat koordinasi Gaza.


