Gaza, Purna Warta – Brigade Al-Qassam sayap militer gerakan perlawanan Hamas telah merilis pesan video yang ditujukan kepada keluarga tawanan Israel di Gaza.
Brigade Al-Qassam mengatakan pada hari Minggu bahwa perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak peduli dengan nasib para tawanan.
Baca juga: 11 Warga Tewas dalam Serangan Israel ke Sekolah di Gaza
Video tersebut dirilis setelah jasad enam tawanan Israel ditemukan di Gaza. Brigade Al-Qassam mengatakan keenam tawanan itu masih hidup sebelum serangan terbaru rezim tersebut dan seharusnya dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran tawanan. Kelompok tersebut menambahkan bahwa pasukan Israel telah membunuh banyak tawanan “dengan sengaja” dan menemukan jasad mereka. Al-Qassam kemudian mengutip pernyataan pers Netanyahu mengenai tawanan tersebut, di mana ia mengatakan akan memilih kendali koridor selatan Gaza untuk memulangkan tawanan. Video tersebut juga menyertakan foto keenam tawanan yang jasadnya ditemukan.
Hamas mengatakan serangan udara Israel menewaskan enam tawanan di Gaza selatan Seorang pejabat tinggi Hamas menyatakan bahwa keenam tawanan Israel yang baru-baru ini ditemukan di dalam sebuah terowongan di kota Rafah, Gaza selatan, tewas akibat serangan udara Israel yang terus berlanjut terhadap wilayah pesisir itu. Al-Qassam memberi tahu keluarga mereka bahwa Netanyahu telah memilih kendali atas Koridor Philadelphia daripada pembebasan tawanan.
Sebelumnya pada hari itu, Hamas menyalahkan Israel dan Amerika Serikat sebagai penyebab utama kematian enam tawanan Israel.
Gerakan itu mengatakan tanggung jawab atas kematian tawanan Israel terletak pada rezim pendudukan, yang terus melakukan genosida di Gaza dan menghindari perjanjian gencatan senjata.
Hamas juga menganggap AS bertanggung jawab karena mendukung Israel dan menjadi kaki tangan dalam perang tersebut.
Gerakan perlawanan mendesak presiden AS untuk berhenti memberikan dukungan finansial dan militer kepada rezim Zionis dan menekannya untuk menghentikan perang.
Hamas menambahkan bahwa beberapa dari enam tawanan tersebut telah disetujui untuk dibebaskan jika terjadi kesepakatan gencatan senjata.
Baca juga: Pasukan Israel Serang Kota-kota di Tepi Barat yang Diduduki di Tengah Meningkatnya Ketegangan
Sebelumnya pada hari Minggu, militer Israel mengumumkan telah menemukan jenazah enam tawanan dari sebuah terowongan di Gaza, yang memicu kemarahan di antara orang Israel terhadap rezim Netanyahu.
Banyak warga Israel menyalahkan Netanyahu karena gagal membawa mereka kembali hidup-hidup dalam kesepakatan dengan gerakan perlawanan Palestina Hamas untuk mengakhiri agresi.
Negosiasi atas kesepakatan semacam itu telah berlangsung selama beberapa bulan. Netanyahu telah mengambil sikap tegas dalam negosiasi gencatan senjata Gaza dan berulang kali mengatakan bahwa tekanan militer diperlukan untuk membawa pulang para tawanan.