Gaza, Purna Warta – Salah satu pemimpin Gerakan Hamas mengatakan sangat memalukan bagi masyarakat internasional membiarkan rezim Israel memutus aliran air untuk memeras warga Gaza.
Baca Juga : Serangan Yaman Terus Berlanjut Sampai Agresi Israel Berhenti
Pejabat Hamas, Basim Naeem mengatakan bahwa sejak awal invasi Jalur Gaza pada 7 Oktober, rezim Israel memutus pasokan air di jalur tersebut.
Naeem menambahkan: “90 persen air minum di Gaza telah terputus, dan penduduk di jalur tersebut terkadang terpaksa menggunakan air laut untuk memenuhi kebutuhan mereka, yang menyebabkan mereka terkena penyakit.”
Ia mengenang bahwa warga Gaza berada dalam kondisi yang parah sehingga sulit mendapatkan sepotong roti akibat pemboman yang dilakukan pejuang Israel terhadap toko roti.
Baca Juga : Serangan AS terhadap Gudang Senjata di Suriah
Naeem meminta masyarakat internasional, termasuk PBB, untuk tidak menyerah pada tuntutan rezim Zionis dan segera mengambil tindakan praktis untuk mematahkan pengepungan Gaza.
Israel sejauh ini menargetkan 120 pusat kesehatan, mengganggu layanan di beberapa di antaranya, dan mengintensifkan serangan terhadap rumah sakit di Gaza, kata pejabat Hamas.
Dia melaporkan bahwa 49% korban pemboman Israel baru-baru ini berasal dari wilayah selatan Gaza dan saat ini 2% penduduk jalur tersebut telah terbunuh, terluka, atau hilang.
Baca Juga : 6 Rudal Hantam Pangkalan Amerika
Menurut statistik yang disajikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza sejauh ini, lebih dari 10.500 orang telah menjadi martir di Gaza, lebih dari 4.300 di antaranya adalah anak-anak dan lebih dari 2.800 adalah perempuan, dan lebih dari 26.475 orang hilang.