Gaza, Purna Warta – Pemerintah Kota Beit Lahiya di Gaza utara menyatakan daerah itu sebagai zona bencana di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung dan pengepungan militer.
Baca juga: Israel dan Lebanon Mungkin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Sebelum Pemilu AS
Situasi tersebut, yang digambarkan oleh pejabat PBB sebagai “bencana besar,” telah menewaskan ratusan orang dan memperparah krisis kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza.
Serangan udara Israel selama berminggu-minggu telah memakan korban jiwa yang besar di Beit Lahiya, tempat hampir 120 warga Palestina tewas.
Raed al-Nems, juru bicara Bulan Sabit Merah Palestina di Gaza, mengatakan situasi di bagian utara daerah kantong itu “bencana besar” karena ambulans diblokir untuk mengakses yang terluka.
“Prioritasnya adalah menghentikan agresi di Gaza Utara dan mengizinkan tim ambulans masuk,” kata al-Nems. Ia menambahkan bahwa jumlah korban tewas terus bertambah karena upaya penyelamatan terhambat oleh terbatasnya akses ke korban luka.
Militer Israel telah mengepung Gaza utara sejak awal Oktober, memutus pasokan bantuan penting. Al-Nems juga melaporkan bahwa tentara sengaja membakar tempat penampungan pengungsi, yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan.
Oxfam menyatakan bahwa mereka tidak dapat mengirimkan bantuan ke Gaza utara karena pengeboman yang terus berlanjut. Organisasi tersebut menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata dalam serangannya.
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa serangan Israel di Jabalia, Beit Hanoon, dan Beit Lahiya telah menewaskan sekitar 800 orang sejak dimulainya pengepungan. Antara 24 dan 29 Oktober, Perserikatan Bangsa-Bangsa mendokumentasikan tujuh “insiden korban massal” di daerah tersebut.
Baca juga: Indonesia Evakuasi 16.000 Warga Saat Letusan Gunung Berapi Lewotobi Tewaskan 9 Orang
Sementara itu, serangan udara terus berlanjut di Jalur Gaza, dengan korban dilaporkan di Khan Younis, Deir el-Balah, dan Kota Gaza.
Sejak dimulainya perang genosida Israel pada 7 Oktober 2023, setidaknya 43.061 orang telah tewas, dan 101.223 lainnya terluka dalam serangan Israel, menurut otoritas kesehatan Gaza.