Beirut, Punrna Warta – Pada hari Minggu, Abdullah Bou Habib menyerukan diakhirinya agresi Zionis dalam sebuah wawancara televisi, dengan merujuk pada agresi rezim Zionis melalui udara, laut dan darat dan serangan yang dilakukannya di Suriah melalui wilayah udara Lebanon.
Mengacu pada kata-kata Sayyid Hasan Nasrullah, Sekretaris Jenderal Hizbullah, tentang kehadiran Zionis di utara Al-Ghajr dan pembicaraan tentang pemindahan tenda Hizbullah, dia mencatat: Ini adalah posisi kami juga. Kami tidak akan menghentikan pelanggaran apa pun sebelum implementasi resolusi Israel 1701, tentu saja, jika itu disebut pelanggaran.
Baca Juga : Media-Media Mainstream AS yang Tidak Pernah Lelah dengan Kebohongan
Menteri Luar Negeri Lebanon menegaskan bahwa duta besar dari lima negara (Amerika, Prancis, Qatar, Arab Saudi dan Mesir) telah datang untuk berbicara dengan pemerintah Lebanon tentang tenda yang dipasang oleh Hizbullah di ladang Sya’ba, dan jawaban kami adalah bahwa Pembicaraannya harus tentang pendudukan ladang Sya’ba Lebanon, bukan tentang tenda yang dipasang di dalamnya.
Menunjukkan bahwa “pemerintah Lebanon tidak ingin mencegah pasukan UNIFIL berpatroli di selatan negara”, Bouhabib menekankan perlunya mengkoordinasikan patroli ini dengan tentara Lebanon, mengingat ketegangan yang mungkin terjadi dengan masyarakat di wilayah tersebut.
Baca Juga : Wawancara: Pemimpin Arab Tahu Upaya untuk Menggulingkan Assad Gagal
Sejak Juni lalu, rezim Zionis memprotes pendirian tenda Hizbullah di perbatasan dan menuntut pemindahan mereka. Sementara Libanon mengatakan bahwa tenda ini berada di dalam wilayah Libanon, di sisi lain Libanon meminta Zionis untuk mundur dari bagian Libanon dari desa Al-Ghajar, yang berada di bawah kendali mereka.