Bantuan yang Dijatuhkan dari Udara Tewaskan Lima Warga Palestina di Gaza

aid

Al-Quds, Purna Warta Lima warga Palestina telah terbunuh oleh paket bantuan yang dijatuhkan dari udara di Jalur Gaza yang terkepung oleh AS dan sekutunya. Pemerintah Gaza mengecam serangan udara tersebut sebagai “propaganda mencolok” dan bukan sebagai layanan kemanusiaan.

Juru bicara Pertahanan Sipil di Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan kotak-kotak tersebut jatuh menimpa orang-orang yang putus asa yang sedang berkumpul di barat laut Kota Gaza pada hari Jumat untuk mengumpulkan bantuan “akibat dari pesawat sipil yang salah menjatuhkan bantuan.”

Baca Juga : Yaman Serang Kapal Penghancur AS Dengan Rudal Angkatan laut dan 37 Drone

Menurut laporan tersebut, kegagalan teknis juga menyebabkan sejumlah orang terluka.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah pesawat menjatuhkan paket bantuan kepada orang-orang di Kamp al-Shati di bagian utara Jalur Gaza.

Penduduk setempat mengatakan beberapa parasut yang digunakan untuk menjatuhkan bantuan dari udara, menyebabkan kotak-kotak tersebut jatuh menimpa para pencari bantuan.

Menurut sumber medis di Kompleks Medis al-Shifa, beberapa korban luka berada dalam kondisi serius.

Hal ini terjadi ketika beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Yordania, Mesir dan Perancis, telah melakukan operasi penerjunan udara ke Gaza, yang berada di bawah kepungan Israel sepenuhnya. Kritikus mengatakan pengiriman bantuan melalui udara adalah cara yang tidak aman dan tidak memadai untuk menyalurkan bantuan.

Mengomentari serangan udara yang mematikan tersebut, kantor media pemerintah di Gaza mengatakan operasi semacam itu “sia-sia” dan “bukan cara terbaik bagi bantuan untuk masuk.”

“Menjatuhkan bantuan dengan cara ini adalah propaganda yang mencolok dan bukan layanan kemanusiaan,” kata kantor media Gaza. “Kami sebelumnya telah memperingatkan bahwa hal ini akan menimbulkan ancaman bagi kehidupan warga di Jalur Gaza dan inilah yang terjadi hari ini ketika paket-paket tersebut jatuh menimpa kepala warga.”

“Sebelum terlambat, datangkan bantuan melalui penyeberangan darat,” katanya.

PBB juga menekankan bahwa pengiriman melalui udara bukanlah pengganti pengiriman melalui darat.

Yordania membantah bahwa pesawatnya berada di balik tragedi hari Jumat itu. Negara-negara lain belum mengomentari insiden tersebut.

Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Hamas Palestina melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas perampas tersebut sebagai pembalasan atas kekejaman yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.

Baca Juga : Aliansi Angkatan Laut Iran-Rusia-Tiongkok Tingkatkan Keamanan Maritim dan Perkuat Tatanan Dunia Baru

Rezim Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.

Sejak dimulainya serangan, rezim Tel Aviv telah membunuh lebih dari 30.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 72.000 lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *