Al-Quds, Purna Warta Rezim penjajah terus menghalangi kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata, serta melanjutkan perang genosida di Jalur Gaza.
Media Ibrani mengungkapkan bahwa Tel Aviv, dengan menolak proposal mediator, meminta pembebasan sepuluh tahanan Israel sebagai ganti lima orang dalam proposal Mesir.
Kantor Perdana Menteri “Israel” juga menyatakan bahwa Benjamin Netanyahu, dalam menanggapi tekanan dari anggota sayap kanan ekstrem, telah melakukan serangkaian konsultasi dan memberikan respons atas proposal ini dengan koordinasi penuh bersama Washington.
Khalil al-Hayya, kepala biro politik Hamas, sebelumnya menyatakan harapannya bahwa setelah Hamas menyetujui proposal Mesir dan Qatar, rezim penjajah tidak akan menghalangi upaya mediator.
Ia menegaskan bahwa Netanyahu menghentikan tahap kedua negosiasi gencatan senjata demi mempertahankan kabinetnya dan menghindari penarikan total pasukan penjajah dari Gaza, meskipun gerakan perlawanan sepenuhnya berkomitmen pada isi kesepakatan.
Ia mendesak Kairo untuk mempercepat pelaksanaan proposalnya dalam membentuk komite dukungan masyarakat Gaza, yang terdiri dari tokoh-tokoh independen untuk mengelola Jalur Gaza.
Ia menekankan bahwa perlawanan tidak akan menyerahkan nasib rakyat Palestina kepada penjajah untuk dikendalikan dan dipaksa mengungsi.