Gaza, Purna Warta – Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan pada hari Minggu (11/2) bahwa mayoritas warga Palestina di Jalur Gaza mengalami kekurangan pangan di tengah serangan mematikan Israel di daerah kantong tersebut.
Baca Juga : Negara-Negara BRICS Memiliki Investasi Senilai 45 Triliun Dolar
“Bagi sebagian besar warga Gaza, tidak ada rumah, tidak ada meja, dan terlalu sedikit makanan,” kata Matthew Hollingworth, Direktur WFP untuk Palestina, dalam sebuah pernyataan.
“Kami berharap dapat membantu lebih banyak toko roti, khususnya di wilayah utara di mana masyarakat sangat membutuhkan, namun kami memerlukan akses, dan kami memerlukan keamanan,” tambahnya.
Sejak 7 Oktober, Israel tanpa henti menargetkan Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 28.176 orang dan melukai 67.784 lainnya.
Serangan Israel telah memaksa 85% penduduk Gaza mengungsi, memperburuk kekurangan pangan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Pada akhir tahun 2023, Afrika Selatan mengajukan kasus ke Mahkamah Internasional (ICJ), menuduh Israel melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.
Baca Juga : Meski ada Operasi Teror Israel, Iran Tetap Lanjutkan Misi Penasehat di Suriah
Pengadilan PBB, dalam keputusan sementara yang dikeluarkan pada bulan Januari, menganggap klaim Afrika Selatan masuk akal dan memerintahkan tindakan sementara yang mengharuskan rezim Israel untuk menahan diri dari tindakan genosida dan memastikan penyediaan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza.