Gaza, Purna Warta – Amerika Serikat telah menutup dermaga sementara senilai $230 juta di lepas pantai Gaza, menghentikan penggunaannya untuk pengiriman bantuan kemanusiaan hanya dua bulan setelah dilaporkan digunakan oleh pasukan Israel untuk membunuh lebih dari 270 orang di kamp pengungsi Nuseirat.
Baca juga: Menlu Rusia: Israel yang Memicu Eskalasi di Kawasan, Bukan Hizbullah
“Misi gelombang maritim yang melibatkan dermaga telah selesai. Jadi, tidak perlu lagi menggunakan dermaga,” kata Wakil Komandan Komando Pusat Angkatan Laut Wakil Laksamana Brad Cooper dalam pengarahan daring.
Ia mengatakan misi maritim akan beralih dari dermaga sementara di Gaza ke pelabuhan di Ashdod, Palestina yang diduduki. “Dalam beberapa minggu terakhir, kami telah mulai memanfaatkan jalur hibrida baru ini dari laut dan darat untuk mengirimkan bantuan dari Siprus ke pelabuhan Ashdod, Israel, lalu ke Gaza Utara melalui PBB dan WFP (Program Pangan Dunia),” tambahnya.
Cooper mengatakan dalam beberapa minggu mendatang, diperkirakan jutaan pon bantuan akan masuk ke Gaza melalui jalur tersebut.
Pentagon mengatakan pada hari Selasa bahwa Menteri Pertahanan Lloyd Austin memberi tahu mitranya dari Israel, Yoav Gallant, bahwa dermaga sementara Joint Logistics Over-the-Shore (JLOTS) akan segera menghentikan operasinya.
Baca juga: [VIDEO] – Itamar Ben Gvir Putus Aliran Senjata untuk Warga Israel
Dermaga senilai $230 juta itu telah menghentikan operasinya beberapa kali.
Presiden AS Joe Biden memerintahkan pembentukan rute laut untuk mengirimkan makanan dan bantuan kepada warga Palestina pada tanggal 8 Maret di tengah pembatasan Israel dan perang selama berbulan-bulan di daerah kantong itu.