Al-Quds, Purna Warta – Seorang profesor dan analis universitas Zionis percaya bahwa sistem politik yang berkuasa saat ini tidak tepat dan dengannya Israel berada di ambang perang saudara.
Avner bin Zaken, seorang profesor universitas dan analis Zionis, menekankan bahwa rezim Zionis sedang menghadapi krisis historis yang hanya dapat diselesaikan dengan mengubah sistem pemilihan.
Dalam catatan yang diterbitkan di surat kabar Ibrani Ma’ariv, Zaken menekankan bahwa penyebab krisis yang terjadi di Israel adalah adanya kurangnya kesepakatan antara berbagai faksi dalam rezim ini, dan karena itu lembaga pemerintah harus mengalami perubahan struktural secara mendasar.
Ia mengatakan, dalam empat pemilu terakhir, dua fenomena ganjil telah terjadi; Pertama, tidak ada politisi Zionis yang menyebutkan disfungsi sistem pemilu. Kedua, dua faksi politik besar telah lebih dari dua tahun bersaing tanpa ada pemenang.
Analis Zionis melanjutkan bahwa rezim Zionis berada di ambang krisis bersejarah; Karena “sistem politik yang ada tidak dapat menawarkan sebuah solusi, melainkan berfokus pada kebijakan yang berporos pada kesukuan dan kepentingan pribadi.”
“Akibatnya, muncullah permasalahan yang semakin mendalam selama kampanye pemilihan Israel baru-baru ini, dan bersama dengan krisis corona ini telah menyebabkan perang saudara antara warga Israel,” kata Zaken.
Ia menyatakan bahwa rezim Zionis memiliki sistem politik yang buruk, dan menambahkan bahwa sistem politik baru sangat diperlukan dan harus dibuat melalui pemilihan.
Analis Zionis menyimpulkan: “Protes baru-baru ini menunjukkan bahwa Israel dikelilingi oleh kubu-kubu yang sakit dan lembaganya membutuhkan perubahan struktural, dan mungkin sekaranglah waktunya.”