Tehran, Purna Warta – Seorang komentator politik mengatakan kekalahan Israel dalam kebijakan disintegrasi Palestina telah terungkap ketika rakyat Palestina yang berbasis di Gaza bergegas bersatu membantu rekan-rekan mereka di wilayah yang diduduki Israel. Dalam hal ini rakyat Palestina melibatkan militer pemerintahan dalam pertahanan mereka.
Dalam sebuah wawancara dengan siaran Press TV pada hari Jumat (14/5), Assadollah Zare’ee, seorang ahli urusan internasional mengatakan bahwa rezim Israel telah lama berusaha mencegah rakyat Palestina di Gaza mencari perlindungan dari luar negeri untuk bersatu melawan entitas pendudukan.
Baca Juga : Sanders Kecam Dukungan Tanpa Syarat AS Kepada Israel
Dalam pernyataan tentang kampanye militer Israel sebelumnya analis tersebut mengatakan bahwa daerah lain yang dihuni oleh masyarakat Palestina biasanya tetap tenang dan tidak menunjukkan reaksi terhadap kejahatan rezim terhadap rakyat Palestina di tanah pendudukan.
Namun Zare’ee menambahkan bahwa situasi baru telah terjadi sejak awal pekan ini. Kelompok perlawanan Palestina yang berbasis di Gaza bangkit untuk membela sesama warga Palestina di Yerusalem setelah peningkatan pencurian tanah oleh Israel di komplek masjid Al-Aqsa dan Syeikh Jarrah.
Dia menambahkan bahwa bagian-bagian Palestina yang terpisah saat ini semakin terintegrasi dan bersatu.
Komentator tersebut menyoroti kekacauan yang mencengkeram jalanan wilayah pendudukan Israel. Hal ini telah berubah menjadi front baru konflik yang mengadu domba orang Arab asal Palestina melawan pemukim Israel.
Setelah ancaman hukuman gantung yang mengerikan, kelompok-kelompok Israel dilaporkan berencana untuk melancarkan lebih banyak serangan terhadap orang-orang Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan
“Pergerakan di wilayah pendudukan yang paralel dengan perang di Gaza merupakan tanda persatuan rakyat Palestina,” ujarnya.
“Gerakan perlawanan di Gaza mengirimkan ancaman kepada Israel, mereka mengancam jika Israel terus memberikan lebih banyak tekanan pada orang-orang Palestina di Yerusalem, kami akan menargetkan kota-kota pendudukan dari Jalur Gaza,” kata Zare’ee.
Baca Juga : Yuk Boikot Israel dengan 5 Cara Ini
Zare’ee menambahkan bahwa disaat persatuan dalam barisan bangsa Palestina sedang terbentuk, komunitas di wilayah yang diduduki Israel malah bergerak menuju disintegrasi.
Mengacu pada kebuntuan politik di Tel Aviv yang telah menyebabkan beberapa pemilihan berturut-turut dan kegagalan untuk membentuk kabinet persatuan, analis tersebut berkata, “Perpecahan tersebut tidak hanya terjadi antara orang-orang biasa di wilayah pendudukan tetapi juga dalam pemerintahan rezim Israel.”
Kerusuhan dan serangan di wilayah pendudukan mendorong presiden Israel mengeluarkan peringatan pada hari Kamis (13/5) tentang perang sipil di wilayah pendudukan.